Jawab Soal Puisi 'Tapi' Karya Soetardji Calzoum Bachri, Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Selasa, 10 September 2024 | 09:00 WIB
(tangkapan layar) Terdapat soal puisi 'Tapi' karya Soetardji Calzoum Bachri di halaman 177. (kemdikbud.go.id)

adjar.id - Pada artikel ini kita akan membahas soal dari buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka.

Terdapat soal puisi "Tapi" karya Soetardji Calzoum Bachri di halaman 177.

Kita diperintahkan untuk mengerjakan soal yang terdiri dari 10 pertanyaan setelah membaca puisi "Tapi" karya Soetardji Calzoum Bachri di halaman 176-177.

Yuk, simak pembahasan soal puisi "Tapi" karya Soetardji Calzoum Bachri, bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka!

Pembahasan Soal Puisi "Tapi" Karya Soetardji Calzoum Bachri

Instruksi: Setelah membaca dengan saksama puisi "Tapi" karya Soetardji Calzoum Bachri di atas, kalian bisa berlatih dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut.

1. Puisi di atas menggunakan kata ganti orang pertama aku dan kata ganti orang kedua kau. Menurut kalian, apa maksud dan efek penggunaan kedua kata ganti tersebut?

Jawaban: Kata ganti 'aku' ditujukan untuk sosok imajiner 'aku' dalam suatu puisi.

Kata ganti 'kau' mewakili sosok yang diajak bicara oleh tokoh 'aku'.

2. Apakah penggunaan kata ganti aku dan kata ganti kau tersebut sudah tepat? Apa alasannya!

Jawaban: Ya, sudah tepat karena kata kata ganti bisa menggantikan tokoh aku dalam puisi dan kau bagi pembaca.

Baca Juga: Jawab Soal Kegiatan 1 Teks Diskusi 'Pro dan Kontra Puisi Esai', Bahasa Indonesia Kelas X

3. Kalimat aku bawakan ... padamu dan tapi kau bilang ... diulang beberapa kali. Menurut kalian, apa maksud dan efek pengulangan kalimat tersebut?

(tangkapan layar) Pembahasan soal puisi 'Tapi' karya Soetardji Calzoum, bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka. (kemdikbud.go.id)

Jawaban: Maksud efek pengulangan adalah untuk menyampaikan penegasan dan menciptakan dialog antara penyair atau si aku dengan pembaca puisi.

4. Apakah pengulangan kalimat aku bawakan ... padamu dan tapi kau bilang ... tersebut sudah tepat? Apa alasannya!

Jawaban: Ya, pengulangan kalimat tersebut sudah tepat karena menunjukkan perbincangan yang berlawanan antara penyair dengan lawan bicaranya.

5. Dalam puisi tersebut terdapat beberapa kata konkret bunga, resah, darah, mimpi, duka, dan arwah. Jelaskan maksud dan makna kata-kata tersebut!

Jawaban: Kata konkret yang dimaksud, yaitu seolah-olah nyata.

Meski kata itu seolah-olah nyata, ada makna yang tersirat.

6. Apakah penggunaan kata konkret bunga, resah, darah, mimpi, duka, dan arwah dalam puisi tersebut sudah tepat? Apa alasannya!

Jawaban: Ya, penggunaan kata konkret tersebut sudah tepat karena kata-kata itu nyata, bisa dilihat dan terdapat wujudnya sebagai gambaran hati pembuat puisi.

7. Majas apa saja yang terkandung dalam puisi tersebut? Jelaskan makna dan efeknya bagi pembaca!

Baca Juga: Jawab Soal Kegiatan 2 Latar Tempat dan Latar Waktu, Bahasa Indonesia Kelas X

Jawaban: Contohnya ada majas metafora, yaitu pada larik 'Aku bawakan bunga padamu'.

Maknanya, mengungkapkan penyair memiliki perasaan untuk seseorang tetapi hanya dianggap rayuan.

8. Tampilan tata wajah (tipografi) baris/larik pertama berbeda dengan baris/larik kedua yang diatur menjorok ke dalam. Menurut kalian, apa maksud dan efek tampilan tata wajah puisi tersebut?

Jawaban: Maksud tipografi tersebut adalah menunjukkan bahwa aku dan lawan bicaranya bertolak belakang.

9. Puisi di atas banyak mengandung bunyi vokal a, i, dan u. Selain itu, bunyi akhir (rima) baris/larik ganjil selalu berakhiran -mu. Menurut kalian, apa maksud dan efek pengaturan bunyi tersebut?

Jawaban: Maksudnya adalah sebagai penanda bahwa ada seseorang yang dituju atau diajak bicara sehingga ditulis seperti itu.

10. Berdasarkan telaah diksi, pengaturan bunyi akhir (rima), dan tata wajah (tipografi), jelaskan makna dan amanat yang terkandung dalam puisi tersebut!

Jawaban: Makna yang terkandung dalam puisi 'Tapi' adalah setiap perbuatan yang dilakukan, meski harus berkorban dengan kehilangan nyawa, ada saja orang yang merasa tidak suka dan puas terhadap tindakan tersebut.

Maka orang yang merasa tidak puas tersebut selalu mengatakan 'tapi'.

Nah, demikian pembahasan soal Puisi "Tapi" Karya Soetardji Calzoum Bachri, bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka.

Tonton video ini, yuk!