Arti Nilai-Nilai Pancasila Bersifat Subjektif serta Contohnya

By Rizky Amalia, Rabu, 4 September 2024 | 08:00 WIB
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (Public Domain)

adjar.id - Pancasila adalah dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia yang menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam memahami Pancasila, terdapat pembagian nilai-nilai yang bisa bersifat objektif ataupun subjektif.

Nilai-nilai subjektif adalah nilai yang dipahami, dihayati, dan diinterpretasikan oleh individu secara pribadi.

Nilai ini dapat berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain karena dipengaruhi oleh latar belakang, pengalaman hidup, lingkungan sosial, pendidikan, dan pemahaman seseorang terhadap Pancasila.

Pancasila dipahami sebagai ideologi atau dasar negara bangsa Indonesia serta terdiri dari lima sila yang merupakan satu kesatuan.

Pancasila merupakan ideologi yang bersifat terbuka yang artinya bergerak seiring dengan perkembangan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan dinamika kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.

Sebagai sumber segala hukum, nilai-nilai Pancasila menjadi pedoman hidup, kesadaran, cita-cita hukum, dan cita-cita moral.

Pancasila diartikan sebagai nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa Indonesia.

Nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif merupakan nilai-nilai yang digali oleh para pendiri bangsa dari Bumi Indonesia.

Dalam hal ini nilai-nilai Pancasila tersebut dijadikan sebagai dasar negara dan pandangan hidup sehari-hari sebagai individu dan warga negara.

Yuk, kita pelajari sama-sama apa saja arti nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif!

Baca Juga: Alasan Pancasila Menjadi Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Arti Nilai Nilai Pancasila Bersifat Subjektif

Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai kebenaran. (Badjra bagaskara)

Bersumber dari kompas.com, secara sederhana arti nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif, yaitu:

- Nilai-nilai Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber nilai kebenaran.

- Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia.

Nilai-nilai tersebut berupa hasil pemikiran, penilaian kritis, dan hasil refleksi filosofis bangsa Indonesia.

- Nilai-nilai Pancasila mengandung tujuh nilai kerohanian, di antaranya nilai kebaikan, kebenaran, keadilan, kebijaksanaan, etis, estetis, dan nilai religius.

Ketujuh nilai-nilai Pancasila sesuai dengan budi nurani bangsa Indonesia.

Contoh Nilai-Nilai Pancasila Bersifat Subjektif

Berikut adalah contoh nilai subjektif dari masing-masing sila Pancasila, yaitu:

1. Sila Pertama: Ketuhanan yang Maha Esa

Nilai subjektif dari sila pertama ini berkaitan dengan cara setiap individu memahami dan menghayati kepercayaan terhadap Tuhan.

Bagi seorang individu, nilai ini bisa berarti menjalankan ibadah dengan sungguh-sungguh.

Baca Juga: 6 Fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara Bangsa Indonesia dan Maknanya

Sementara bagi yang lain, mungkin lebih pada bagaimana nilai spiritualitas mempengaruhi sikap dan perilaku sehari-hari.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Interpretasi nilai kemanusiaan yang adil dan beradab bisa berbeda antara individu.

Misalnya, seorang individu bisa memahami nilai ini sebagai sikap menghargai perbedaan dan memperlakukan orang lain dengan hormat.

Nah, individu lain bisa mengartikannya sebagai upaya aktif untuk membantu mereka yang membutuhkan.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Nilai persatuan dapat diinterpretasikan secara subjektif sebagai sikap saling menghargai di tengah keragaman budaya, suku, dan agama di Indonesia.

Bagi sebagian orang, nilai ini terwujud dalam perilaku menjaga persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah, atau masyarakat.

4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Pemahaman subjektif terhadap nilai sila keempat ini bisa berupa bagaimana seseorang memandang pentingnya musyawarah dalam pengambilan keputusan.

Sebagai contoh seseorang mungkin sangat menghargai musyawarah dan keterbukaan dalam mengambil keputusan keluarga, sedangkan yang lain lebih melihat pentingnya representasi suara individu.

Baca Juga: Contoh Penerapan Pancasila bagi Siswa dalam Kehidupan Sehari-hari

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Nilai subjektif dari sila kelima ini dapat diartikan berbeda-beda.

Bagi satu orang, keadilan sosial bisa berarti adanya kesetaraan ekonomi.

Sementara bagi orang lain, mungkin berarti adanya akses yang sama terhadap pendidikan atau kesehatan tanpa diskriminasi.

Itulah informasi tentang arti nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif dan contohnya.

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan nilai-nilai Pancasila bersifat subjektif?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!