Jawab Soal Kegiatan 3 Cerpen 'Tukang Cukur' Karya Budi Darma No. 2, Bahasa Indonesia Kelas XI

By Rizky Amalia, Jumat, 2 Agustus 2024 | 07:00 WIB
(tangkapan layar) Terdapat soal Kegiatan 3 cerpen 'Tukang Cukur' karya Budi Darma nomor 2 di halaman 72-74. (kemdikbud.go.id)

- Tahap pengenalan (exposition atau orientasi), yaitu pada saat diperkenalkan dengan tokoh yang bernama Gito yang mempunyai latar belakang miskin.

- Tahap kemunculan konflik (rising action), yaitu pada saat Kakek Leman menceritakan ada seorang tukang cukur yang melukai kepalanya.

- Tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks) terjadi ketika tokoh Tukang Cukur berganti-ganti memihak kepada pihak-pihak yang sedang meraih kemenangan: dia memihak PKI, kemudian berubah memihak TNI, lalu berpindah memihak Belanda, dan akhirnya memihak NII.

- Tahap konflik menurun (antiklimaks), yaitu pada saat terjadi pertempuran di pabrik rokok Nitisemito dan ditemukan beberapa korban yang telah menjadi mayat.

- Tahap penyelesaian (resolution), yaitu terjadi ketika Gito mengetahui bahwa salah satu mayat yang melakukan pemberontakan NII adalah Tukang Cukur.

f. Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra.

Identifikasilah latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen "Tukang Cukur" dan berikan buktinya!

Jawaban: Latar tempat, beberapa lokasi disebutkan menjadi latar dari cerpen ini adalah di daerah Kudus. Informasi ini terdapat pada kutipan: "Gito anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus…"

Latar waktu pada cerpen ini, yaitu pada September 1948–Desember 1949. Latar suasana yang terbangun dalam cerpen ini adalah menegangkan dan penuh kejutan.

Suasana menegangkan terjadi karena pada latar masa revolusi, yaitu September 1948–Desember 1949.

Penuh kejutan karena kegiatan yang dilakukan Tukang Cukur sulit diprediksi.

Baca Juga: Jawab Soal Kegiatan 1 pada Bab 3: 'Menggali Nilai Sejarah Bangsa Lewat Cerita Pendek', Bahasa Indonesia Kelas XI

g. Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh sindiran.

Penggunaan bahasa yang tepat akan membuat penggambaran suasana yang mendukung jalan cerita.

Analisislah bagaimana gaya bahasa digunakan dalam cerpen "Tukang Cukur" sehingga mampu menggambarkan suasana dalam cerpen dengan baik? Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!

Jawaban: Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” ini sangat mewakili suasana dalam cerpen yang penuh ketegangan, seperti penggambaran perang yang memaksa Gito dan ayah ibunya untuk mengungsi.

Hal ini terlihat pada kalimat: Setelah Kudus ditinggal oleh pasukan Siliwangi, pada suatu hari, ketika fajar hampir tiba, seluruh kota Kudus terasa bergetar-getar, langit dilalui pesawat cocor merah yang terbang sangat rendah, datang dan pergi, datang dan pergi lagi.

h. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat.

Jelaskan dengan kalimat yang baik apa amanat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada pembaca?

Jawaban: Amanat yang disampaikan penulis cerpen "Tukang Cukur" adalah jangan memiliki sifat oportunis seperti tokoh Tukang Cukur.

Nah, demikian informasi tentang pembahasan soal Kegiatan 3 cerpen "Tukang Cukur" karya Budi Darma No.2, bahasa Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka.

Tonton video ini, yuk!