Termasuk Hewan Nokturnal, Apa Peran Kelelawar bagi Ekosistem?

By Rizky Amalia, Sabtu, 8 Juni 2024 | 18:00 WIB
Salah satu hewan nokturnal adalah kelelawar yang bernama ilmiah 'Chiroptera'. (freepik/byrdyak)

adjar.id - Salah satu hewan nokturnal adalah kelelawar yang bernama ilmiah Chiroptera.

Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang dan biasanya ditemukan di wilayah dekat hutan, perkebunan, hingga gua.

Hewan ini dikenal memiliki gaya tidur yang unik, yaitu menggelantung dan kerap memakan serangga kecil atau buah-buahan.

Nah, dengan sayap dan cengkeramannya kelelawar dapat hidup dari satu pohon ke pohon lain.

Kelelawar memiliki empat jari tangan dan ibu jari yang panjang, masing-masing dihubungkan oleh lapisan kulit tipis.

Selain itu, tubuh kelelawar juga cukup lentur dan persendiannya fleksibel.

Kondisi ini memungkinkan mereka untuk cepat berubah arah dan menangkap mangsa di udara.

Termasuk hewan nokturnal, kelelawar aktif pada malam hari dan di siang hari mereka tidur di tempat gelap seperti gua.

Tahukah Adjarian? Ada dua jenis kelelawar, yaitu mikrobat dan megabat.

Mikrobat adalah jenis kelelawar yang mengandalkan ekolokasi untuk berburu di gua gelap setelah malam tiba.

Ekolokasi merupakan kemampuan pada kelelawar yang menggunakan celah kecil di kerongkongannya untuk menghasilkan gelombang suara saat terbang mencari makan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Kelelawar Bisa Menangkap Mangsanya di Malam Hari?