5 Hal yang Menentukan Kelayakan Suatu Peristiwa agar Dapat Menjadi Berita, Materi Bahasa Indonesia Kelas XI

By Rizky Amalia, Rabu, 29 Mei 2024 | 17:00 WIB
Teks berita merupakan jenis teks yang termasuk produk jurnalistik. (Pixabay)

adjar.id - Ada beberapa hal yang menentukan kelayakan suatu peristiwa agar dapat menjadi berita.

Wartawan sebagai penulis berita perlu memilah peristiwa atau kejadian yang layak diangkat menjadi berita.

Kelayakan suatu peristiwa atau kejadian untuk dapat diubah menjadi berita ditentukan oleh beberapa hal.

Teks berita merupakan jenis teks yang termasuk produk jurnalistik yang bertujuan menyampaikan informasi tentang peristiwa atau kejadian terkini.

Struktur teks berita disebut struktur piramida terbalik, yaitu prinsip penulisan berita yang mana informasi paling penting berada di atas dan semakin ke bawah kepentingannya semakin berkurang.

Maka dari itu, pembaca dapat memperoleh informasi pokok meski hanya membaca bagian awal berita.

Struktur teks berita terdiri dari kepala berita (lead), tubuh atau badan berita, dan kaki atau ekor berita.

Memahami struktur piramida terbalik pada teks berita maka seorang wartawan dapan menyampaikan informasi secara efektif.

Selain itu, juga memastikan pembaca dapat mengakses inti berita dengan cepat dan mudah.

Nah, berikut hal-hal yang menentukan kelayakan suatu peristiwa agar dapat menjadi berita.

"Teks berita menggunakan struktur penulisan yang disebut dengan struktur piramida terbalik dan terdiri dari kepala berita, badan berita, dan ekor berita."

Baca Juga: Struktur dan Unsur Teks Berita, Materi Bahasa Indonesia Kelas XI

Hal yang Menentukan Kelayakan Suatu Peristiwa agar Dapat Menjadi Berita

Kedekatan lokasi berita yang terjadi di wilayah pembaca akan lebih menarik daripada kejadian di tempat yang jauh. (Markus Spiske)

1. Aktual atau kekinian yang menyangkut peristiwa yang baru saja terjadi.

2. Penting karena berkaitan dengan kejadian yang menyangkut kepentingan masyarakat.

3. Kedekatan lokasi berita yang terjadi di wilayah pembaca akan lebih menarik daripada kejadian di tempat yang jauh.

4. Ekspresi emosional (human interest) dapat memancing atau mengaduk-aduk emosi pembaca.

5. Tokoh atau lembaga terkenal yang menjadi topik berita akan menarik perhatian pembaca.

Sebagai tambahan informasi, di bawah ini merupakan kaidah kebahasaan teks berita, antara lain:

- Konjungsi Penerang

Konjungsi penerang merupakan kata yang menerangkan pernyataan sebelumnya.

Biasanya konjungsi ini digunakan dari kalimat langsung ke kalimat tidak langsung.

- Kalimat Langsung

Baca Juga: 5 Unsur Kebahasaan Teks Berita, Materi Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka

Kaidah kebahasaan teks berita menggunakan kalimat langsung yang berupa keterangan dari narasumber yang diperoleh secara langsung.

Nah, wartawan akan menyusun teksnya dalam berbagai ragam kalimat, salah satunya kalimat langsung.

Apa yang dimaksud dengan kalimat langsung?

Kalimat langsung merupakan kalimat yang mengutip pernyataan seseorang sama persis tanpa menambah atau mengurangi ujaran yang disampaikan.

- Kata Kerja Mental

Kata kerja atau verba mental, yaitu kata yang menerangkan tanggapan, perasaan, pemikiran, serta perbuatan yang tidak dapat diamati secara fisik.

- Konjungsi Temporal

Pengertian konjungsi temporal adalah kata hubung yang menandai keterangan waktu.

Contoh konjungsi temporal adalah kemudian, setelah, akhirnya, sejak, dan awalnya.

"Suatu peristiwa atau kejadian dapat dijadikan berita jika kepopuleran tokoh atau lembaga yang menjadi topik berita akan menarik perhatian pembaca."

Nah, itu dia hal-hal yang menentukan kelayakan suatu peristiwa agar dapat menjadi berita.

Baca Juga: Langkah-Langkah Membuat Berita, Salah Satunya Mencatat Fakta 

Coba Jawab!
Apa saja unsur-unsur teks berita?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!