Ciri-Ciri dan Contoh Ukara Pakon, Kalimat Perintah dalam Bahasa Jawa

By Rizky Amalia, Senin, 27 Mei 2024 | 16:30 WIB
Salah satu jenis 'ukara' dalam bahasa Jawa adalah 'ukara pakon' atau kalimat perintah. (AugustDeRichelieu-)

adjar.id - Salah satu jenis ukara dalam bahasa Jawa adalah ukara pakon atau kalimat perintah.

Ukara pakon, yaiku ukara kang isine ngongkon sawijine wong.

Nah, dalam bahasa Indonesia ukara pakon, yaitu kalimat yang isinya memerintah seseorang.

Ukara pakon juga diartikan sebagai jenis kalimat yang digunakan untuk memerintahkan atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu.

Ukara pakon dapat disampaikan secara lisan kepada seseorang dan juga ditulis dalam kalimat.

Penyampaikan ukara pakon secara lisan dapat diketahui dari intonasi bicara seseorang yang naik di awal lalu rendah di akhir kata.

Sementara jika ditulis, ukara pakon diakhiri dengan tanda seru (!), Adjarian.

Ada beberapa jenis ukara pakon dalam bahasa Jawa, yakni ukara pakon lumrah, ukara pakon pamenging, ukara pakon pangajak, ukara pakon panantang, dan ukara pakon panyuwun.

Ukara pakon lumrah berisikan kalimat berupa perintah pada umumnya, sedangkan ukara pakon pamenging berisi perintah yang ditujukan kepada seseorang agar tidak melakukan perbuatan yang diperintahkan pembicara.

Ukara pakon pangajak digunakan untuk menyampaikan kalimat berisi ajakan bagi orang yang dituju agar melakukan sesuatu kegiatan yang diperintahkan.

Sementara ukara pakon pangajak berisi sindiran bagi seseorang untuk melakukan suatu tindakan.

Baca Juga: 10 Contoh Ukara Pakon Paminta

Nah, ukara pakon panyuwun adalah kalimat dengan isi perintah bagi orang yang dituju untuk melaksanakan tindakan secara halus.

Berikut ciri-ciri ukara pakon serta contohnya. Yuk, kita pelajari sama-sama!

Ciri-Ciri dan Contoh Ukara Pakon

Ciri-ciri 'ukara pakon' adalah kalimatnya disampaikan seperti ajakan, harapan, permohonan, dan larangan. ( Karolina Grabowska)

Di bawah ini merupakan ciri-ciri ukara pakon, antara lain:

- Penulisan kalimatnya ada yang disusun secara inversi atau terbalik.

- Pelaku tindakan yang dituju dalam kalimat tidak selalu terungkap

- Terdapat kalimat penanda yang dituliskan dalam bentuk -a, -en, -na, dan -ana.

- Menggunakan kata-kata perintah seperti mbok, ayo, monggo, tulung, tak jaluk, ojo, dan jajal.

- Kalimat yang disampaikan seperti ajakan, harapan, permohonan, dan larangan.

Berikut ini merupakan contoh ukara pakon, yaitu:

- Aja mangan ning tengah lawang! (Jangan makan di tengah pintu!)

Baca Juga: 10 Contoh Ukara Pakon atau Kalimat Perintah dalam Bahasa Jawa

- Ndang mara rene selak tak tinggal! (Cepat ke sini sebelum aku pergi!)

- Mbok mengko awakmu dolan omahku! (Nanti kamu main ke rumahku ya!)

- Mangga lenggah rumiyin! (Silakan duduk dulu!)

- Budale sing ngati-ati, dalane wis rame! (Hati-hati berangkatnya, jalannya sudah ramai!)

- Ora oleh dolan yen durung garap PR! (Tidak boleh main kalau belum mengerjakan PR!)

- Mbok ya sing sabar, ojo grusa-grusu! (Tolong bersabar, jangan terburu-buru!)

- Ojo lali materi kompor sawise masak! (Jangan lupa mematikan kompor setelah masak!)

- Tukokna gula ing warung! (Tolong belikan gula di warung!)

- Balekna topi iki menyang omahe Rudi! (Kembalikan topi ini ke rumahnya Rudi!)

Nah, demikian informasi tentang ciri-ciri dan contoh ukara pakon, kalimat perintah dalam bahasa Jawa.

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan ukara pakon lumrah?
Petunjuk: Cek di halaman 1. 

Tonton video ini, yuk!