adjar.id - Puisi rakyat adalah sastra lisan yang bersifat terikat dan berkembang pada masa masyarakat tradisional.
Terikat artinya puisi rakyat diatur oleh ketentuan-ketentuan khusus.
Berdasarkan bentuknya, puisi rakyat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, ada pantun, gurindam, mantra, dan lain-lainnya.
Nah, kali ini kita akan mempelajari pantun, Adjarian.
Pantun merupakan jenis puisi lama yang masih banyak digunakan hingga sekarang.
Sebagai contohnya, pada upacara pernikahan adat Betawi biasanya terdapat sesi berbalas pantun untuk berkomunikasi.
Masyarakat zaman dahulu menggunakan pantun untuk memberi nasihat, teguran, dan mendidik sambil menghibur.
Melalui pantun, sebuah nasihat dan teguran dapat disampaikan dengan lebih santun agar orang yang diberi teguran tidak merasa malu.
O iya, kita dapat memahami pantun sebagai suatu ucapan yang teratur.
Nah, berikut ciri-ciri pantun yang juga merupakan aturan terikat pantun beserta contohnya.
"Pantun adalah jenis puisi lama yang masih banyak digunakan hingga sekarang dan merupakan suatu ucapan yang teratur."
Baca Juga: 3 Jenis Puisi Rakyat, Materi Bahasa Indonesia Kelas VII Kurikulum Merdeka
Ciri-Ciri Pantun
1. Setiap bait pantun terdiri dari empat baris.
2. Setiap baris terdiri dari delapan sampai 12 suku kata.
3. Rima akhir setiap baris yaitu a-b-a-b.
4. Baris pertama dan kedua dalam pantun disebut dengan sampiran.
5. Baris ketiga dan keempat dalam pantun disebut dengan isi.
Contoh Pantun
1. Anak ayam memakan beras
Orang memohon hingga bersujud
Kita harus berusaha keras
Agar cita-cita dapat terwujud
2. Buah nanas buah naga
Membelinya di pasar delima
Baca Juga: Cara Membuat Pantun, Materi Bahasa Indonesia Kelas VII
Badan sehat harus olahraga
untuk memiliki tubuh yang prima
3. Di ruang tamu ada adik
Di dapur ada bumbu
Jadi anak harus baik
Agar tidak dimarahi ibu
"Ciri-ciri pantun juga merupakan aturan terikat pantun yang tidak boleh diubah-ubah."
Nah, itu dia ciri-ciri pantun dan beberapa contoh pantun.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan puisi rakyat? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!