Jawab Soal Asesmen Bab I 'Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia', Sejarah Kelas XI

By Rizky Amalia, Selasa, 7 Mei 2024 | 14:30 WIB
(tangkapan layar) Kolonialisme berasal dari bahasa Latin, 'colonia' yang berarti menguasai. (kemdikbud.go.id)

adjar.id - Pada artikel ini kita akan menjawab soal Asesmen pada Bab I "Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia" halaman 48-49, materi Sejarah kelas XI.

Nah, ada dua jenis soal Asesmen Bab I "Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia", yaitu pilihan ganda dan esai.

Pada bab ini kita mempelajari periode masa kolonial dan perlawanan bangsa Indonesia melawan kolonialisme.

Kolonialisme berasal dari bahasa Latin, 'colonia' yang berarti menguasai.

Kolonial diartikan sebagai paham tentang penguasaan oleh suatu negara atas daerah.

Simak informasi di bawah ini untuk mengetahui apa pembahasan soal Asesmen Bab I "Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia", materi Sejarah kelas XI.

Pembahasan Soal Asesmen Bab I "Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia"

Pilihan Ganda

1. Pada tahun 1511, Portugis berhasil menaklukkan Malaka. Meskipun demikian, Portugis tidak bisa sepenuhnya menguasai perdagangan di Asia karena beberapa hal berikut, kecuali ....

a. Portugis tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri di Malaka b. Portugis mengalami kesulitan finansial dan kekurangan tenaga kerja c. Tindakan korupsi yang dilakukan oleh pejabat Portugis di Malaka d. Pedagang-pedagang Asia pindah ke pelabuhan lain yang aman e. Serangan dan perlawanan balik dari Kesultanan Malaka

Jawaban: e. Serangan dan perlawanan balik dari Kesultanan Malaka

Baca Juga: Peran BPUPKI dalam Persiapan Kemerdekaan, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

Pembahasan soal Asesmen Bab I 'Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia', materi Sejarah kelas XI. (cottonbro studio)

2. Kepulauan Banda merupakan salah satu penghasil pala terbaik dunia. Pada tahun 1621, VOC di bawah J.P. Coen membantai penduduk Banda. Salah satu dampak dari peristiwa tersebut adalah ....

a. Penduduk Banda trauma dan tidak lagi menanam pala b. Berkurangnya petani yang memahami tentang budidaya pala c. VOC berhasil memonopoli komoditas pala di dunia d. Timbulnya berbagai perlawanan balas dendam rakyat Banda e. Meningkatnya produksi pala di kepulauan Banda tahun 1622

Jawaban:b. Berkurangnya petani yang memahami tentang budidaya pala

3. Pada awal abad ke-19 terjadi perlawanan rakyat Maluku terhadap Belanda. Perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura ini dilatarbelakangi oleh ....

a. Praktik pelayaran hongi yang memusnahkan tanaman pala b. Perebutan lahan perkebunan pala dengan Belanda c. Penerapan monopoli cengkeh dan kerja rodi oleh Belanda d. Pelarangan perdagangan bebas di wilayah Maluku e. Penderitaan rakyat Maluku karena kolonialisme Belanda

Jawaban: c. Penerapan monopoli cengkeh dan kerja rodi oleh Belanda

4. Salah satu dampak negatif dari kolonialisme Belanda adalah munculnya sentimen rasial. Hal ini disebabkan oleh ....

a. Belanda hanya mengakui kehebatan orang Eropa b. Penduduk lokal iri dengan kekayaan bangsa Belanda c. Bangsa Timur Asing tidak mau berbaur dengan pribumi d. Belanda menerapkan berbagai aturan yang diskriminatif e. Belanda melarang interaksi antar ras yang berbeda

Jawaban: d. Belanda menerapkan berbagai aturan yang diskriminatif

5. Urbanisasi dan pertumbuhan kota terjadi dengan pesat sejak penerapan kebijakan ekonomi liberal oleh pemerintah kolonial dikarenakan ....

Baca Juga: Peristiwa Rengasdengklok: Tokoh dan Lokasi, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

a. Sulitnya mencari pekerjaan yang layak di desa-desab. Lahan-lahan pertanian di desa tidak lagi menjanjikan c. Lahan pertanian di desa yang semakin menyempit d. Munculnya berbagai perkebunan dan perusahaan baru e. Pemerintah kolonial membangun kota-kota baru

Jawaban: d. Munculnya berbagai perkebunan dan perusahaan baru

Esai

1. Interaksi bangsa-bangsa di nusantara dengan berbagai bangsa asing dalam jalur rempah telah menjadikan Nusantara sebagai melting pot kebudayaan. Sebutkan 3 contoh adopsi dan akulturasi kebudayaan jalur rempah yang masih bisa ditemui di masa kini!

Jawaban: Berikut ini adalah 3 contoh adopsi dan akulturasi kebudayaan jalur rempah yang masih bisa dijumpai di masa kini, yaitu:

1. Bahasa: Bahasa Melayu dipengaruhi oleh bahasa Arab, Sanskerta, Portugis, Belanda, Inggris, Tiongkok, dan lainnya.

Bahasa Melayu juga menjadi dasar dari bahasa Indonesia yang merupakan bahasa resmi Indonesia.

2. Arsitektur: Bangunan atau arsitektur juga termasuk contoh adopsi dan akulturasi kebudayaan jalur rempah yang masih ada hingga masa kini.

Bangunan-bangunan ini berfungsi sebagai tempat ibadah, tempat tinggal, tempah bersejarah, dan tempat perdagangan.

3. Kuliner: Awalnya rempah digunakan sebagai bumbu masak oleh masyarakat Nusantara.

Rempah kemudian dikombinasikan dengan bahan-bahan dan teknik memasak dari bangsa-bangsa asing.

Baca Juga: Jawab Soal Latih Uji Kompetensi Bab 2 Perang Melawan Kolonialisme dan Imperialisme, Sejarah Kelas XI

Hasilnya berupa beragam jenis makanan yang kaya rasa dan aroma, seperti rendang dan kue lapis legit.

2. Bagaimana keterkaitan antara jatuhnya Konstantinopel 1453 dengan perjumpaan bangsa Indonesia dengan bangsa Eropa dalam jalur rempah?

Jawaban: Konstantinopel adalah salah satu pusat perdagangan di Laut Tengah pada abad pertengahan.

Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani membuat perdagangan Eropa mengalami kesulitan dalam menjalankan usahanya termasuk perdagangan rempah.

Maka dari itu orang-orang Eropa kemudian berusaha untuk melakukan pelayaran mencari untuk mencari sumber rempah-rempah hingga ke kepulauan Nusantara.

Mulai dari sinilah perjumpaan Indonesia dengan bangsa Eropa dalam perdagangan rempah mulai terjadi.

3. Bagaimanakah dinamika hubungan saudagar dan penguasa lokal di nusantara sebelum datangnya bangsa Eropa?

Jawaban: Sebelum kedatangan bangsa Eropa, telah banyak saudagar dan penguasa lokal di Nusantara yang memiliki kuasa, kekayaan, dan kemampuan untuk melakukan penjelajahan bahkan perlawanan terhadap dominasi asing yang ingin menguasai Nusantara.

Hubungan politik antara kerajaan-kerajaan besar dan saudagar-saudagar yang berada di bawah kekuasaannya adalah untuk mendapatkan hak dan kewajiban yang saling menguntungkan satu sama lain.

Para saudagar mendapatkan perlindungan dari penguasa lokal, sedangkan penguasa lokal akan mendapatkan pembayaran upeti atau komoditi perdagangan.

Saudagar akan dengan mudah berpindah dan mencari perlindungan dari kerajaan jika penguasa lokal tidak dapat memberikan perlindungan.

Baca Juga: Jawab Soal Asesmen Bagian Esai tentang Pergerakan Kebangsaan Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

4. Bagaimanakah karakteristik perlawanan terhadap Belanda sebelum dan sesudah abad ke-19?

Jawaban: Karakteristik perlawanan terhadap Belanda sebelum dan sesudah abad ke-19, antara lain:

- Bersifat kedaerahan- Menggunakan senjata yang sederhana- Mudah diadu domba- Mudah terpecah belah- Pemimpin dari golongan ningrat, agamawan, dan kaum pendidikan

5. Mengapa Belanda mendirikan STOVIA pada awal abad ke-20?

Jawaban: Latar belakang berdirinya STOVIA adalah bentuk dari penerapan politik etis atau politik balas budi yang mulai diperkenalkan pada awal abad ke-20.

Adanya wabah penyakit menular sehingga pemerintah kolonial berusaha memperluas layanan kesehatan masyarakat ke kalangan Bumiputera dan sebagainya.

Itulah informasi tentang pembahasan soal Asesmen Bab I "Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia", materi Sejarah kelas XI.

Tonton video ini, yuk!