- Target penurunan stunting di tahun 2024 adalah 14%, tetapi menurut data SSGI 2021, target tersebut masih jauh dari harapan.
- Prevalensi stunting di Indonesia tidak merata, sebab ada beberapa provinsi mempunyai prevalensi yang jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional.
Sementara stunting bisa menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kognitif anak.
Selain itu juga stunting bisa meningkatkan risiko penyakit kronis di masa depan.
Misalnya Papua dengan 35,2% dan Nusa Tenggara Timur 27,3%.
2. Menurut pendapat kalian apakah yang menyebabkan stunting terjadi di Indonesia?
Jawaban: Faktor-faktor yang menyebabkan stunting di Indonesia, yaitu:
- Faktor Gizi
Kurangnya asupan zat gizi penting seperti zat besi, protein, asam folat, dan vitamin A selama kehamilan dan menyusui bisa meningkatkan risiko stunting pada anak.
Praktik pemberian makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi anak masih terjadi.
Misalnya pemberian ASI eksklusif yang tidak optimal dan pemberian makanan pendamping ASI yang tidak bergizi.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan 'Stunting'?