adjar.id - Pernahkah Adjarian mencoba membuat pantun?
Pergi melaut membawa jala.
Jala ditebar sambil mengingat.
Meski hidup banyak kendala.
Haruslah kita selalu semangat.
Kalimat yang baru saja kita baca merupakan contoh dari pantun baru.
Berdasarkan bentuknya, pantun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pantun karya nenek moyang dan pantun baru.
Perbedaan antara keduanya dapat kita lihat dari penggunaan bahasanya, pantun baru menggunakan bahasa yang umum sehingga mudah dimengerti.
O iya, pengertian pantun sendiri adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
Pantun merupakan karya sastra yang unik karena memiliki ciri-ciri khusus dan berirama ketika dibacakan.
"Pantun merupakan puisi Melayu yang memiliki rima saat dibacakan."
Baca Juga: 5 Ciri Pantun, Salah Satunya Tiap Bait Terdiri dari Empat Baris
Ciri-Ciri Pantun
- Tiap bait terdiri atas empat baris.
- Tiap baris terdiri atas delapan hingga dua belas suku kata.
- Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b.
- Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
- Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
Tidak hanya sebagai suatu karya sastra yang indah, pantun juga bertujuan untuk mendidik sambil menghibur.
Kita dapat melihat bahwa pantun merupakan permainan kata-kata.
Aturan dalam pantun dan keserasian setiap kata membuat kita harus berpikir secara kreatif agar bisa membuat pantun yang baik.
Nah, berikut cara membuat pantun.
"Ciri pantun di antaranya dalam setiap bait terdiri empat baris, dua baris pertama merupakan sampiran dan dua baris berikutnya adalah isi."
Cara Membuat Pantun
1. Menentukan Ide yang akan Disampaikan
Baca Juga: 7 Contoh Pantun Nasihat dalam Bahasa Indonesia
Pantun tidak hanya berisi rangkaian kata yang saling terhubung satu sama lain.
Lebih dari itu, dalam sebuah pantun terkandung pesan yang ingin disampaikan.
Kita perlu menentukan ide yang akan disampaikan.
Misalnya, ingin menyampaikan nasihat untuk semangat belajar.
2. Menata Ide Menjadi Dua Larik
Dari ide atau inti pesan yang ingin disampaikan, kita perlu menatanya menjadi dua larik.
Dua larik ini harus memiliki bunyi akhir yang berbeda.
Karena, aturan rima setiap baris adalah a-b-a-b.
3. Memilih Kosakata
Memilih kosakata adalah hal yang penting dalam membuat pantun.
Semakin menarik kata yang kita pilih maka akan semakin menarik pula pantun.
Baca Juga: Pengertian Pantun Jenaka dan Contohnya
Dalam memilih kata perlu memperhatikan huruf akhir atau bunyinya.
4. Membuat Larik Sampiran
Saat membuat larik sampiran, pastikan untuk membuatnya dari benda atau kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
Ini bertujuan agar pendengar atau pembaca tidak bisa langsung menebak isi dari pantun.
5. Menata Kembali Kalimat atau Larik dengan Rima
Kalimat atau larik yang telah kita buat perlu disusun dengan rima dari kosakata yang berirama sama.
6. Menata Pantun secara Logis
Terakhir, kita perlu memastikan bahwa pantun sudah ditata atau disusun secara logis.
Contoh:
Beli nasi ke tempat Mbak Lulu.
Beli pensil ke toko Cak Mamat.
Baca Juga: 4 Contoh Pantun Pendidikan
Sebaiknya kau pikir dahulu.
Demi keputusan yang tepat.
"Langkah pertama dalam membuat pantun ialah menentukan ide yang ingin disampaikan."
Nah, itulah cara membuat pantun.
Coba Jawab! |
Sampiran pada pantun terletak pada baris ... |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMP Kelas VII Karya Titik Harsiati, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!