adjar.id - Interaksi sosial yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari tidak semuanya bersifat baik.
Ada juga interaksi yang memiliki hasil akhir negatif.
Interaksi sosial adalah suatu proses dalam bertindak dan bereaksi atas keberadaan orang-orang di sekitar.
Misalnya, saat kita menyapa teman di jalan, menawar barang dan lain sebagainya.
Ada dua syarat agar interaksi sosial dapat terjadi, yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial artinya keterlibatan antara satu orang dengan orang lain atau antarkelompok.
Bentuknya bukan sentuhan fisik, melainkan sentuhan secara verbal atau melalui kata.
Kemudian, komunikasi merupakan proses pertukaran pesan antara komunikator dengan penerima pesan atau komunikan.
Jika dua syarat tersebut terpenuhi maka interaksi sosial dapat terjadi, Adjarian.
Nah, interaksi sosial dibedakan berdasarkan hasilnya.
Ada interaksi sosial asosiatif yang hasil interaksinya baik, dan ada juga interaksi sosial disosiatif dengan hasil interaksi negatif.
Baca Juga: 4 Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif, Materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Kurikulum Merdeka
Hasil negatif dari interaksi sosial disosiatif berujung pada perpecahan antar individu dan kelompok.
Jenis interaksi sosial ini tumbuh dan berkembang karena adanya perselisihan atau kompetisi dari pihak yang terkait.
Berikut bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif.
Simak, yuk!
"Interaksi sosial disosiatif adalah interaksi sosial yang memiliki akhir negatif berupa perpecahan."
Bentuk Interaksi Sosial Disosiatif
1. Persaingan
Persaingan merupakan salah satu bentuk interaksi yang bersifat negatif jika dilakukan secara tidak baik.
Kemunculan persaingan dipicu oleh perebutan suatu yang jumlahnya terbatas, sehingga bisa melakukan segala cara.
Ada dua jenis persaingan, yaitu:
- Persaingan pribadi, yaitu persaingan secara perorangan.
- Persaingan antarkelompok, yaitu persaingan yang tidak bersifat pribadi.
Baca Juga: 20 Contoh Interaksi Sosial di Lingkungan Keluarga
2. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ada di dalam persaingan dan pertentangan.
Kita dapat memahami kontravensi sebagai sikap untuk menuju suatu ketidaksenangan.
3. Pertentangan atau Konflik Sosial
Pertentangan atau konflik sosial terjadi dengan disertai ancaman dan kekerasan.
Bentuknya ada beberapa macam, seperti pertentangan pribadi, rasial, antarkelas sosial, politik, dan internasional.
"Tiga bentuk interaksi sosial disosiatif mencakup persaingan, kontravensi, dan pertentangan atau konflik sosial."
Itulah bentuk-bentuk interaksi sosial disosiatif.
Coba Jawab! |
Apa pengertian interaksi sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Tonton video ini juga, yuk!