Maka dari itu, Dr. Radjiman meminta padangan dari anggota BPUPKI terkait rumusan dasar negara Indonesia.
Pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni, ada 39 tokoh BPUPKI yang berpidato untuk mencoba merumuskan dasar negara Indonesia.
Dari 39 tokoh tersebut ada tiga nama yang menjadi sorotan, yaitu Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Pada sidang tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidatonya terkait dasar negara Indonesia.
Pidato yang disampaikan Soekarno itulah yang nantinya menjadi penanda lahirnya dasar negara Indonesia, yaitu Pancasila.
Hal ini karena dari para tokoh yang berpidato, hanya Soekarno yang secara khusus menyampaikan pandangan tentang rumusan dasar negara.
Akan tetapi, setelah tiga hari melaksanakan sidang, anggota BPUPKI belum dapat mencapai kesepakatan terkait rumusan dasar negara.
Maka dari itu dibentuklah Panitia Sembilan pada 1 Juni 1945 yang merupakan kelompok kecil dari anggota BPUPKI.
Tugas dari Panitia Sembilan ini, yaitu merumuskan dasar negara, memberikan masukan tentang rumusan dasar negara, dan menampung masukan tentang rumusan dasar negara.
Secara garis besar, sidang pertama BPUPKI belum menetapkan dasar negara Indonesia.
Kemudian, Panitia Sembilan menggunakan rumusan dari Soekarno sebagai acuan bagi dasar negara Indonesia yang diberi nama Pancasila.
Baca Juga: Peran BPUPKI dalam Persiapan Kemerdekaan, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka