Jawab Soal Bahasa Indonesia Pertanyaan Teks 'Smong, Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana', Kelas IX Kurikulum Merdeka, Bab 5

By Mumtahanah Kurniawati, Rabu, 14 Februari 2024 | 08:30 WIB
Pada buku Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum Merdeka Bab 5, halaman 130, terdapat soal teks pertanyaan. (Freepik/wirestock)

adjar.id - Pada buku Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum Merdeka, Bab 5, halaman 130, terdapat soal yang perlu kita kerjakan, Adjarian.

Soal tersebut seputar teks berjudul "Smong, Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana" yang ada di halaman 127.

Tugas kita adalah membaca teks tersebut dengan saksama, lalu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam soal.

O iya, teks tersebut menceritakan "Smong" yang muncul dari pengalaman pahit warga Pulau Simeulue mengalami tsunami.

Kisah smong diceritakan secara turun-temurun dan generasi ke generasi di masyarakat setempat.

Hal ini membuat smong secara historis menjadi kearifan lokal.

Nah, berikut pembahasan soal tersebut.

Simak bersama, yuk!

Pertanyaan Teks "Smong, Kearifan Lokal untuk Mitigasi Bencana"

1. Berdasarkan bacaan, apa tujuan Muhammad Riswan menciptakan lagu "Smong"?

Jawaban: Muhammad Riswan menciptakan lagu "Smong" agar masyarakat waspada dengan tsunami yang bisa datang sewaktu-waktu.

Selain itu, agar masyarakat memiliki pengetahuan yang benar saat menghadapi tsunami.

Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Pertanyaan Pendirian Taman Bacaan Masyarakat, Kelas IX Kurikulum Merdeka, Bab 2

2. Bagaimana cara masyarakat Simeulue menjadikan smong sebagai bagian dari hidup sehari- hari?

Jawaban: Masyarakat Simeulue menjadikan smong sebagai bagian dari hidup sehari-hari dengan menceritakannya dalam berbagai kesempatan.

Seperti, ketika anak-anak menjelang tidur, menjadi lagu pengantar tidur, saat memetik cengkih, dan diceritakan dalam pertemuan keluarga.

3. Mengapa masyarakat dunia tertarik pada smong sebagai salah satu cara mitigasi bencana?

Apakah menurut kalian mereka tidak memiliki kearifan lokal sejenis?

Jawaban: Karena melalui smong menambah pengetahuan masyarakat, sehingga jumlah korban jiwa saat tsunami menjadi sedikit.

Mungkin mereka juga memiliki kearifan lokal sejenis, tetapi tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4. Berdasarkan bacaan, apakah nafi dan nanga-nanga itu?

Jawaban: Nafi adalah sejenis adat tutur berupa cerita atau nasihat kehidupan.

Nanga-nanga adalah jenis kesenian tradisi masyarakat Simeulue.

5. Menurut kalian, pada masa kini, apakah kearifan lokal semacam smong masih penting diajarkan? Sebutkan alasan kalian.

Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Pertanyaan Teks 'Kota Tanpa Buku', Kelas IX Kurikulum Merdeka, Bab 2

Jawaban: Menurut saya, kearifan lokal semacam smong masih penting diajarkan.

Karena kearifan lokal tersebut berisi nasihat kebaikan dan ajaran leluhur yang bermanfaat jika disampaikan pada generasi muda.

Itulah pembahasan soal seputar teks yang menceritakan smong.

Tonton video ini juga, yuk!