O iya, aksara Bali merupakan turunan dari aksara Brahmi India melalui perantara aksara Kawi.
Masyarakat Bali masih aktif menggunakannya dalam sastra ataupun tulisan sehari-hari sejak pertengahan abad ke-15 dan hingga sekarang masih diajarkan di sekolah-sekolah.
2. Aksara Batak
Aksara Batak muncul sekitar abad ke-14 Masehi di daerah Sumatra Utara.
Pada awalnya aksara ini digunakan untuk menulis bahasa Batak dengan sistem aksara alfasilabis atau abiguda serta penulisan dilakukan dari kiri ke kanan.
Ada beberapa sebutan untuk aksara ini, yaitu Surat Batak, Toba, Mandailing, Karo, Pakpak, dan Simulangun.
3. Aksara Lontara
Aksara Lontara disebut juga dengan aksara Bugis, aksara Bugis-Makassar, atau aksara Lontara Baru dan berkembang di Sulawesi Selatan.
Dalam masyarakat aksara Lontara aktif digunakan sebagai tulisan sehari-hari atau pada sastra Sulawesi Selatan sekitar sejak abad ke-16 Masehi hingga awal abad ke-20 Masehi.
Selain di daerah asalnya, aksara ini juga digunakan di wilayah lain yang mendapat pengaruh Bugis-Makassar, seperti Bima di Sumbawa Timur dan Ende di Flores.
4. Aksara Rejang
Baca Juga: Daftar Bahasa Daerah di Indonesia yang Paling Banyak Digunakan