adjar.id - Pada buku bahasa Indonesia Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas XII Kurikulum Merdeka, bab 5, halaman 161, terdapat soal Tabel 5.3.
Dalam soal tersebut, tugas kita ialah melakukan analisis dan mencari fakta, asumsi, dan opini pada artikel "Menjajaki Sejarah Kuliner Nusantara" yang ada di halaman 160.
Fakta merupakan informasi berdasarkan hal-hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata.
Asumsi merupakan dugaan seseorang atas suatu hal yang diyakini benar dan dijadikan sebagai landasan berpikir.
Sementara, opini adalah pendapat atau pemikiran pribadi seseorang.
Nah, sekarang mari kita simak bersama pembahasan soal tersebut berikut ini untuk referensi!
Analisis Fakta, Asumsi, dan Opini
1. Fakta
- Seperti yang terjadi dalam World Expo Milan 2015. Saat itu Malaysia menyuguhkan rendang dan sate di pavilunnya.
- Peluncuran buku terbarunya Jejak Rasa Nusantara: Sejarah Makanan Indonesia, di Kedai Tjikini, Jakarta, Sabtu (17/12/2016).
- Fadly adalah sejarawan Universitas Padjadjaran yang fokus pada studi sejarah kuliner Indonesia.
Baca Juga: Contoh Penyajian Fakta dan Opini dalam Teks Artikel Argumentasi
- Hal-hal penting yang dibahas dalam buku ini di antaranya akar pembentukan makanan di Indonesia sejak masa kuno hingga masa Presiden Sukarno, pengaruh global yang memperkaya khazanah kuliner Nusantara, perkembangan ilmu makanan dan gastronomi hingga penyusunan buku masakan Indonesia.
2. Asumsi
- Hubungan Indonesia dan Malaysia beberapa kali sempat menghangat lantaran klaim Malaysia terhadap beberapa produk budaya Indonesia. Salah satu produk budaya yang sempat diakui khas Malaysia adalah rendang.
- Fenomena "wisata kuliner" dan industri makanan di Indonesia berkembang begitu menggairahkan beberapa tahun terakhir.
- Itulah salah satu misi Fadly menerbitkan Jejak Rasa Nusantara:Sejarah Makanan Indonesia.
- Karena bobot isinya, Andreas mengapresiasi terbitnya buku ini sebagai karya penting untuk menguak sejarah kuliner Indonesia.
3. Opini
- "Klaim-klaim kuliner itu sebenarnya menggelikan, bukan menggelisahkan. Karena makanan adalah produk budaya yang mudah diadopsi, dimodifikasi, dan diduplikasi oleh siapa pun, ujar Fadly Rahman.
- Menurutnya, sikap reaktif terhadap klaim kuliner seperti itu menunjukkan masih minimnya tingkat literasi masyarakat kita terhadap budayanya sendiri.
Ditambah lagi studi terhadap budaya kuliner, terutama terkait sejarahnya, juga setali tiga uang.
- "Saya yang relatif lebih dulu menulis soal-soal kuliner ini merasa kesepian. Seakan-akan, kok, tidak ada yang mau menulis soal kuliner Indonesia?" ujar Andreas.
Baca Juga: Apa Itu Artikel Opini?
- "Tapi, sebenarnya langka itu bukan berarti tidak ada sumber. Sumber sejarah kita, teks serat misalnya, memang implisit sifatnya. Tetapi, sebenarnya serat itu lebih kaya nuansa. Karena selain peristiwa ia juga merekam suasana. Itu yang tidak ditemukan dalam sumber Barat," imbuhnya.
Nah, itu dia pembahasan soal Tabel 5.3 seputar fakta, asumsi, dan opini.
---
Sumber: Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia SMA Kelas XII Karya Bambang Trimansyah, Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!