6 Jenis Layang atau Surat dalam Bahasa Jawa

By Mumtahanah Kurniawati, Kamis, 7 Desember 2023 | 11:30 WIB
Dalam bahasa Jawa ada beberapa jenis surat atau layang. (Freepik/pch.vector)

adjar.id - Apakah Adjarian pernah menulis surat?

Dalam bahasa Jawa surat disebut dengan layang.

Layang atau surat merupakan salah satu media untuk berkomunikasi secara tidak langsung yang dikirim dari seseorang kepada orang lain.

Misalnya, kita mengirim layang untuk nenek yang ada di desa.

Secara garis besar, layang dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu layang formal dan tidak formal.

Layang formal adalah layang yang dibuat oleh instansi atau organisasi resmi, sementara layang tidak formal dibuat oleh individu pribadi.

O iya, dalam bahasa Jawa ada beberapa jenis layang.

Yuk, simak jenis-jenis layang atau surat dalam bahasa Jawa berikut ini!

Jenis Layang atau Surat dalam Bahasa Jawa

1. Layang Kitir

Layang kitir adalah layang yang berisi informasi singkat atau biasa disebut juga memo.

Isi dari layang kitir biasanya hanya terdiri dari tiga atau empat bagian saja dengan struktur, sebagai berikut:

 Baca Juga: 3 Contoh Layang Kitir atau Memo dalam Bahasa Jawa

Satata basa atau tujuan surat

- Surasa basa atau isi surat

- Titi mangsa atau tempat dan tanggal surat.

- Asma terang atau nama pengirim.

2. Layang Iber-Iber

Layang iber-iber adalah layang atau surat pribadi yang bersifat tidak resmi.

Meskipun tidak resmi, penulisan layang iber-iber harus tetap mementingkan kesantunan.

Jika ditulis untuk orang yang lebih tua, maka menggunakan bahasa krama alus.

Sedangkan, jika ditulis untuk sahabat bisa menggunakan bahasa ngoko.

3. Layang Ulem

Layang ulem merupakan layang yang digunakan untuk mengundang seseorang dalam sebuah acara, seperti acara pernikahan.

Baca Juga: Contoh Layang Iber-Iber Kanggo Konco (Surat Pribadi untuk Teman)

Karena undangan yang bersifat formal, maka layang ulem perlu ditulis menggunakan krama alus sebagai bentuk menghargai.

4. Layang Paturan 

Satu layang yang ditujukan kepada banyak orang disebut dengan layang paturan, Adjarian.

Layang paturan bisa bersifat formal atau tidak formal.

Misalnya, surat kepala sekolah tentang acara jeda semester yang ditujukan untuk seluruh guru dan siswa.

5. Layang Lelayu

Dalam masyarakat Jawa, saat ada seseorang meninggal, maka akan ada layang lelayu untuk memberi kabar duka tersebut.

Struktur layang lelayu biasanya lebih padat dibandingkan layang biasa, yaitu satata basa, purwaka, surasa basa, wasana basa, prepenah, dan asma terang.

6. Layang Dhawuh

Arti dari layang dhawuh dalam bahasa Indonesia adalah surat perintah.

Layang dhawuh berisi perintah kepada orang lain untuk melakukan suatu hal.

Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Layang: Layang Paturan, Layang Lelayu, dan Layang Dhawuh

Perintah tersebut biasanya ditulis oleh orang dengan pangkat lebih tinggi untuk orang yang memiliki pangkat di bawahnya.

Misalnya, layang dhawuh dari ketua RW untuk ketua RT.

Itu dia jenis-jenis layang yang ada dalam bahasa Jawa.

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan layang kitir?
Petunjuk: Cek halaman 1.

Tonton video ini juga, yuk!