adjar.id - Indonesia adalah negara yang kaya, salah satunya dalam bidang sastra.
Pada pembahasan kali ini, kita akan membahas sastra asli Indonesia yaitu pantun.
Pasti Adjarian sudah tidak asing dengan pantun, kan?
Pantun merupakan karya sastra yang termasuk ke dalam puisi lama.
Sebagai puisi lama, pantun memiliki beberapa aturan terikat dalam penulisannya.
Hal ini merupakan ciri khas dari karya sastra jenis puisi lama.
Lalu apa saja aturan yang mengikat penulisan pantun?
Di bawah ini adalah pembahasannya.
Yuk, simak bersama!
Aturan Terikat Penulisan Pantun
Pantun memiliki aturan terikat dalam penulisannya.
Hal ini perlu diperhatikan saat kita akan membuat pantun.
Baca Juga: Apa Itu Teks Pantun? Berikut Pengertian, Ciri-Ciri, dan Strukturnya
Nah, berikut aturan terikat penulisan pantun:
1. Setiap baris pantun terdiri dari empat baris.
2. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran.
3. Baris ketiga dan keempat merupakan isi.
4. Sampiran dan isi tidak perlu berhubungan.
5. Pantun memiliki rima dengan pola yang khas, sebagai berikut:
- ABAB, jika pasangan baris pertama dengan ketiga, dan baris kedua dengan keempat memiliki akhir bunyi yang sama.
Contoh:
Ikan berenang di lautan
Sesekali ia menabrak batu
Barang siapa yang berkelebihan
Baca Juga: 5 Ciri Pantun, Salah Satunya Tiap Bait Terdiri dari Empat Baris
Hendaknya ia suka membantu
- AAAA, jika seluruh baris dari pertama hingga keempat memiliki akhir bunyi yang sama.
Contoh:
Pohon meranti di tengah hutan
Tumbuh rimbun memberi keteduhan
Setiap manusia punya kekurangan
Jangan jadikan sebagai hinaan
Nah, itulah aturan terikat penulisan pantun.
Coba Jawab! |
Kenapa pantun memiliki aturan terikat dalam penulisannya? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Bahasa Indonesia Bergerak Bersama SD Kelas V Karya Evy Verawaty, dkk., Kemdikbud.
Tonton video ini juga, yuk!