Jawab Soal PPKn Uji Kompetensi Bab 5, Kelas VII Kurikulum Merdeka

By Mumtahanah Kurniawati, Sabtu, 14 Oktober 2023 | 13:30 WIB
Pada buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII Kurikulum Merdeka, Bab 5, terdapat soal uji kompetensi tentang budaya lokal. (Freepik)

adjar.id - Soal yang akan kita bahas kali ini adalah soal uji kompetensi bab 5 yang ada di buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum Merdeka kelas VII, halaman 108. 

Bab 5 berisi materi tentang menghargai lingkungan dan budaya lokal, Adjarian.

Budaya lokal merupakan hasil budi daya masyarakat suatu daerah yang diperoleh melalui proses belajar dari waktu ke waktu dan terbentuk secara alami.

Terdapat tiga bentuk budaya lokal Indonesia, yaitu situs lokal, tradisi lokal, dan kesenian tradisional.

Nah, pada soal uji kompetensi bab 5 kita ditugaskan untuk berpendapat seputar kasus yang berkaitan dengan lingkungan dan budaya lokal yang ada dalam soal.

Yuk, simak pembahasan soal tersebut berikut ini untuk referensi!

Uji Kompetensi Bab 5

1. Vera tinggal di perkampungan yang padat di kota, sedangkan Dian tinggal di pedesaan.

Jalan di daerah tempat tinggal Vera berupa gang-gang sempit, dengan selokan yang berair kotor kehitaman dan banyak sampah.

Sedangkan di daerah Dian banyak kebun yang kurang terurus dengan jalanan tanah berbatu.

Apa yang kalian sarankan untuk mengembangkan lingkungan tempat tinggal Vera dan Dian?

Baca Juga: 3 Hal yang Mencakup Lingkungan Sekitar, Materi PPKn Kelas VII Kurikulum Merdeka

Jawab: Untuk tempat tinggal Vera kita bisa mengadakan gotong royong warga untuk membersihkan selokan. 

Selain itu, juga dibarengi dengan sosialisasi untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Untuk tempat tinggal Dian, sebaiknya dilakukan perbaikan dan perawatan kebun secara rutin, sehingga kebun dan lingkungan menjadi asri.

2. Banyak remaja saat ini yang gemar makanan kekinian seperti fried chicken, burger, hingga minuman bubble dan sebagainya yang dijual oleh resto-resto modern bermerek asing, dan merasa malu membeli makanan tradisional.

Padahal para ahli kuliner dunia menyebut makanan kekinian itu junk food yang tidak sehat atau ‘makanan tidak sehat/kurang nutrisi’.

Mereka sangat menghargai makanan tradisional karena masing-masing sangat khas.

Menurut kalian, mengapa banyak remaja menyukai makanan tidak sehat tersebut?

Sikap kalian sendiri bagaimana terhadap makanan tradisional yang dihargai para ahli kuliner dunia?

Jawab: Banyak remaja yang menyukai makanan junk food dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti waktu penyajian yang cepat, rasanya yang menurut mereka enak, hingga mereknya.

Selain itu, membeli makanan dengan merek asing yang terkenal bisa merupakan usaha remaja untuk diakui di lingkungan pergaulan mereka.

Makanan tradisional yang dihargai para ahli merupakan suatu kebanggaan sebagai rakyat Indonesia. Hal ini membuktikan kualitas makanan tradisional Indonesia.

Baca Juga: 3 Bentuk Produk dan Jasa Lokal di Indonesia, Materi PPKn Kelas VII

3. Refa berasal dari keluarga mampu. Teman-temannya juga banyak dari keluarga kaya.

Untuk sepatu, baju, dan semua yang dipakai Refa dan kawan-kawannya harus serba mahal dan buatan luar negeri.

Mereka berpendapat kalau barang mahal dan buatan luar negeri pasti bagus, maka mereka tidak mau membeli produk dalam negeri apalagi yang diproduksi dekat tempat tinggalnya sendiri.

Bagaimana sikap kalian terhadap Refa dan kawan-kawannya itu?

Jawab: Sikap Refa dan kawan-kawannya salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya sosialisasi atau publikasi atas produk-produk lokal.

Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap produk lokal membuat mereka tidak mempercayai kualitas dari produk lokal.

Padahal, barang-barang lokal buatan dalam negeri pun banyak yang tidak kalah bagus, bahkan beberapa sudah ada yang diekspor ke luar negeri.

Refa dan kawan-kawannya perlu untuk sesekali mencoba produk lokal.

Itu dia pembahasan soal uji kompetensi bab 5 tentang budaya lokal.

---

Sumber: Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP Kelas VII Karya Zaim Uchrowi, dkk., Kemdikbud.

Tonton video ini juga, yuk!