Raja Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dan Jawa Timur

By Nabil Adlani, Senin, 2 Oktober 2023 | 11:30 WIB
Pemindahan pemerintahan ke Jawa Timur, membuat Kerajaan Mataram Kuno memiliki raja yang berbeda-beda di Jawa Tengah dan Jawa Timur. (dok. Kemdikbud)

adjar.id - Kerajaan Mataram Kuno pernah menjadi salah satu kerajaan besar di Indonesia.

Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke-8 Masehi dan pusat pemerintahannya berada di Jawa Tengah.

Akan tetapi, Kerajaan ini juga pernah memindahkan pusat pemerintahannya ke Jawa Timur, Adjarian.

Letak Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah tidak diketahui pasti, akan tetapi menurut catatan sejarah letaknya di kelilingi gunung, pegunungan, dan sungai.

O iya, nama Mataram sendiri berasal dari istilah Bhumi Mataram, yang artinya daerah yang dikelilingi gunung-gunung.

Selama berdiri, Kerajaan Mataram Kuno dikuasai oleh tiga dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya dan Syailendra di Jawa Tengah serta Dinasti Isyana di Jawa Timur.

Adanya dua pusat pemerintahan ini membuat raja yang memerintah juga mengalami perbedaan.

Berikut raja-raja Kerajaan Mataram kuno di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Dinasti Sanjaya di tahun 732 Masehi."

Raja Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah

Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah adalah Raja Sanna.

Raja Sanjaya memerintah Kerajaan Mataram Kuno dengan bijaksana, sehingga rakyat kerajaan menjadi hidup aman, makmur, dan tentram.

Baca Juga: Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Kuno dan Peninggalannya

Saat itu, Kerajaan Mataram Kuno diperintahkan oleh Raja Penangkaran yang berasal dari Dinasti Syailendra.

Setelah wafatnya Raja Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua, yaitu Kerajaan Mataram Kuno bercorak Hindu dan bercorak Buddha.

Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu menguasai wilayah Jawa Tengah bagian utara di bawah pemerintahan Dinasti Sanjaya.

Raja-raja yang pernah berkuasa di sana, di antaranya Raja Panunggalan, Warak, Garung, dan Pikatan.

Sementara Kerajaan Mataram Kuno bercorak Buddha menguasai wilayah Jawa Tengah bagian selatan di bawah pemerintahan Dinasti Syailendra.

Akan tetapi, adanya serangan dari Kerajaan Sriwijaya dan Gunung Merapi yang mengalami erupsi, membuat Mpu Sindok memindahkan pusat kerajaan ke Jawa Timur.

"Wafatnya Raja Sanjaya membuat Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi kerajaan bercorak Hindu dan bercorak Buddha."

Raja Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur

Pemindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur membuat adanya perubahan kekuasaan.

Berikut raja Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur:

1. Mpu Sindok

Mpu Sindok adalah pendiri dari dinasti baru di Kerajaan Mataram Kuno, yaitu Dinasti Isyana.

Baca Juga: 16 Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno

Mpu Sindok inilah yang memindahkan kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

2. Dharmawangsa

Raja Dharmawangsa melakukan penyerangan ke Kerajaan Sriwijaya dengan tujuan untuk merebut jalur perdagangan Laut Jawa.

Di bawah pemerintahannya ini, Kerajaan Mataram Kuno berhasil menguasai Kerajaan Sriwijaya di tahun 992.

Akan tetapi, Kerajaan Sriwijaya melakukan serangan balasan yang membuat Kerajaan Mataram Kuno hancur.

Menantu Dharmawangsa berhasil menyematkan diri dan Kerajaan Mataram Kuno terpecah-pecah menjadi beberapa wilayah yang berdiri sendiri.

3. Airlangga

Airlangga menjadi raja Kerajaan Mataram Kuno setelah penyerangan yang dilakukan oleh Kerajaan Sriwijaya.

Akan tetapi, kerajaan yang sudah terpecah-pecah membuat raja dari kerajaan-kerajaan kecil tersebut tidak mau mengakuinya sebagai raja.

Akhirnya, Airlangga melakukan penaklukan terhadap kerajaan-kerajaan kecil tersebut.

Raja Airlangga berhasil menyatukan kembali kerajaan-kerajaan yang telah terpecah tersebut di tahun 1037 Masehi.

Baca Juga: Penyebab Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno

"Raja Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur, yaitu Mpu Sindok, Dharmawangsa, dan Airlangga."

Itu tadi raja Kerajaan Mataram Kuno yang memerintah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Coba Jawab!
Pada pemerintahan raja siapa Kerajaan Mataram Kuno terpecah menjadi dua?
Petunjuk: Cek halaman 2.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.