Kaidah Bahasa untuk Menyampaikan Kritik, Materi Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka

By Mumtahanah Kurniawati, Rabu, 26 Juli 2023 | 09:00 WIB
Dalam menyampaikan kritik, ada kaidah bahasa yang perlu diperhatikan. (Freepik)

adjar.id - Teks anekdot adalah salah satu jenis teks dalam bahasa Indonesia.

Teks anekdot memuat kritik yang disampaikan secara menarik dan lucu.

O iya, dalam menyampaikan kritik, ada kaidah bahasa yang perlu diperhatikan, Adjarian.

Berikut kaidah bahasa untuk menyampaikan kritik.

"Kaidah-kaidah bahasa dapat membantu untuk membuat dan menyampaikan kritik dengan baik."

Kaidah Bahasa untuk Menyampaikan Kritik

1. Pertanyaan Retoris

Pertanyaan retoris merupakan pertanyaan yang sudah memiliki jawaban yang jelas.

Seseorang yang bertanya menggunakan pertanyaan retoris sebenarnya sudah mengetahui jawaban dari pertanyaan itu sendiri.

Pertanyaan retoris biasa digunakan untuk menyindir, menasihati, mendukung, atau memberi pesan kepada orang lain secara halus.

Contoh:

- Siapa yang tidak ingin memiliki banyak uang?

Baca Juga: Jawab Soal Mengidentifikasi Pertanyaan Retoris, Buku Bahasa Indonesia Kelas X Bab II Kurikulum Merdeka

- Apakah hidup hanya perlu makan dan minum?

- Apakah kamu merasa tidak pernah melakukan kesalahan?

2. Majas Sindiran

Dalam kehidupan sehari-hari secara sadar ataupun tidak, tak jarang kita menggunakan majas sindiran.

Majas sindiran tersusun dari kelompok majas yang mengungkapkan maksud dengan cara menyindir.

Tujuan dari penggunaan majas sindiran adalah untuk meningkatkan kesan dan makna dari kalimat yang kita gunakan.

Nah, majas sindiran dibagi menjadi tiga, yaitu:

- Ironi, yaitu penyampaian kritik atau sindirian yang menggunakan kebalikan dari keadaan yang sebenarnya.

Contoh: Harga daging ayam sangat murah sampai para pedagang tidak mendapatkan untung dari penjualan.

- Sinisme, yaitu penyampaian kritik atau sindiran yang berupa ejekan menggunakan kata-kata kasar secara langsung.

Contoh: Untuk apa cantik jika mau keluar rumah saja masih berdandan.

Baca Juga: Perbedaan Satire dan Sarkasme sebagai Majas dalam Bahasa Indonesia

- Sarkasme, yaitu penyampaian kritik atau sindiran secara terang-terangan menyinggung, menyindir, hingga menyerang secara langsung dengan menggunakan kata-kata kasar.

Contoh: Sudah tahu tidak pintar, masih saja mau kuliah di luar negeri, jangan berharap!

Dari ketiga jenis majas sindiran tersebut, hanya majas ironi dan sinisme yang biasanya masuk dalam teks anekdot.

Hal ini karena teks anekdot memiliki sifat santun dalam menyampaikan kritik.

3. Kata Kerja Material

Kata kerja material merupakan kata yang menunjukkan suatu aktivitas.

Kata kerja material biasa digunakan dalam teks anekdot untuk menceritakan tindakan para tokoh dan alur peristiwa yang diceritakan.

Contoh: Bapak yang memakai jas hitam itu berdiri dan menggebrak meja dengan marah-marah.

"Kaidah-kaidah bahasa yang dapat digunakan untuk menyampaikan kritik, antara lain pertanyaan retoris, majas sindiran, dan kata kerja material."

Nah, itulah menggunakan kaidah bahasa untuk menyampaikan kritik.

Coba Jawab!
Apa arti dari pertanyaan retoris?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia untuk SMA/SMK Kelas X Karya Fadillah Tri Aulia, dkk.

Tonton video ini juga, yuk!