adjar.id - Dalam beberapa dekade terakhir, kesadaran akan dampak negatif penggunaan bahan bakar fosil terhadap lingkungan semakin meningkat.
Hal ini mendorong penelitian dan pengembangan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Salah satu solusi yang menjanjikan adalah penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar alternatif.
Adjarian perlu tahu secara mendalam apa yang dimaksud dengan bioetanol, manfaatnya, dan bagaimana bioetanol dapat berkontribusi terhadap keberlanjutan energi dan lingkungan.
Pengertian bioetanol
Bioetanol, secara sederhana, adalah jenis etanol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan organik.
Contohnya adalah tebu, jagung, sorghum, atau biomassa lainnya.
Fermentasi ini melibatkan aksi enzim yang mengubah gula yang terkandung dalam bahan organik menjadi etanol.
Dalam konteks energi, bioetanol biasanya digunakan sebagai bahan bakar pengganti bensin pada kendaraan.
Salah satu keuntungan utama bioetanol adalah sifatnya yang dapat diperbaharui dan berkelanjutan.
Sumber bahan baku untuk produksi bioetanol, seperti tanaman jagung atau tebu, dapat ditanam kembali dan diperbaharui secara terus-menerus.
Hal ini berbeda dengan bahan bakar fosil, seperti minyak bumi, yang terbatas dalam pasokan dan menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan selama ekstraksi dan penggunaannya.
Baca Juga: Pemanfaatan Singkong sebagai Bahan Bakar Bioetanol, Kelas 4 Tema 2