adjar.id - Bakteri adalah organisme prokariotik yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui cara-cara untuk mengatasi bahaya yang disebabkan oleh bakteri tersebut.
Berikut ini pembahasan tindakan preventif dan pengawetan makanan sebagai langkah-langkah yang dapat diambil untuk melawan bakteri yang berpotensi merugikan.
Tindakan Pencegahan (Preventif)
1. Vaksinasi
Salah satu cara pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah dengan vaksinasi.
Vaksin mengandung bakteri yang telah dilemahkan sehingga tubuh dapat mengembangkan kekebalan terhadap bakteri penyebab penyakit tertentu.
Contohnya adalah vaksin kolera, vaksin tifus, vaksin BCG (TBC), vaksin DTP (difteri, tetanus, pertusis), dan vaksin TCD (typus, kholera, desentri).
2. Sterilisasi
Sterilisasi digunakan dalam pengawetan makanan untuk memusnahkan bakteri.
Metode aseptis digunakan untuk mencapai kondisi steril. Sterilisasi dapat dilakukan dengan pemanasan menggunakan udara panas atau uap air panas bertekanan tinggi.
Penggunaan oven dengan suhu 170-180°C digunakan untuk sterilisasi peralatan di laboratorium, sementara autoklaf dengan suhu 115-134°C digunakan untuk sterilisasi bahan dan peralatan.
3. Pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pemanasan dengan suhu rendah selama beberapa waktu, umumnya dilakukan pada bahan makanan yang tidak tahan pemanasan dalam suhu tinggi, seperti susu.
Tujuan pasteurisasi adalah mematikan bakteri patogen seperti Salmonella dan Mycobacterium, sambil mempertahankan rasa dan aroma khas dari makanan tersebut. Teknik pasteurisasi ditemukan oleh Louis Pasteur, seorang ilmuwan Perancis.
Baca Juga: Jenis-Jenis Bakteri Berdasarkan Alat Geraknya, Salah Satunya Bakteri Atrik
Pengawetan Makanan secara Tradisional
1. Pengasinan, Pemanisan, Pengasapan, dan Pengeringan
Metode tradisional seperti pengasinan ikan, pemanisan buah-buahan, pengasapan daging, dan pengeringan makanan bertujuan untuk membuat makanan lebih awet dan tidak mudah busuk.
Prinsipnya adalah menciptakan kondisi yang tidak ideal bagi pertumbuhan bakteri pembusuk, seperti suhu yang terlalu panas, terlalu asam, atau terlalu asin.
Dengan melakukan pemanisan, pengasapan, pengasinan, dan pengasaman, pertumbuhan bakteri dapat dihambat.
2. Pengawetan Bahan Makanan
Selain metode tradisional, pengawetan bahan makanan juga dapat dilakukan dengan penggunaan bahan pengawet alami seperti garam, gula, cuka, atau rempah-rempah.
Penggunaan bahan pengawet ini membantu menghambat pertumbuhan bakteri dan memperpanjang umur simpan makanan.
Misalnya, penggunaan garam dalam pengasinan daging atau ikan membantu mengurangi kelembaban yang dibutuhkan oleh bakteri untuk tumbuh.
Pentingnya Menanggulangi Bahaya Bakteri
Perlu kita pahami bahwa bakteri dapat menyebabkan berbagai penyakit dan masalah kesehatan jika dibiarkan berkembang biak tanpa pengendalian.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh bakteri meliputi infeksi saluran kemih, diare, kolera, tifus, difteri, dan banyak lagi.
Oleh karena itu, langkah-langkah preventif dan pengawetan makanan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keamanan kita.
Melalui vaksinasi, sterilisasi, pasteurisasi, dan pengawetan makanan, kita dapat mengurangi risiko terpapar bakteri berbahaya.
Selain itu, menjaga kebersihan pribadi, mencuci tangan secara teratur, dan memastikan makanan yang dikonsumsi telah diolah dengan baik juga merupakan langkah penting dalam menanggulangi bahaya bakteri.
Baca Juga: 7 Penyakit pada Tumbuhan yang Disebabkan oleh Bakteri
Dengan adanya kesadaran akan bahaya bakteri dan tindakan yang tepat untuk mencegah dan mengatasi masalah tersebut, kita dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Mengedukasi diri dan orang lain tentang pentingnya tindakan preventif serta pengawetan makanan yang baik adalah langkah awal dalam melawan bahaya bakteri.
Kesimpulan
Menghadapi bahaya yang disebabkan oleh bakteri, tindakan preventif dan pengawetan makanan menjadi sangat penting.
Melalui vaksinasi, sterilisasi, pasteurisasi, dan pengawetan makanan, kita dapat mengurangi risiko terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri berbahaya.
Selain itu, penggunaan metode tradisional seperti pengasinan, pemanisan, pengasapan, dan pengeringan juga membantu menjaga makanan tetap awet dan aman untuk dikonsumsi.
Dengan kesadaran dan tindakan yang tepat, kita dapat melindungi kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari bahaya bakteri.
Tetaplah menjaga kebersihan diri, memilih makanan yang sudah diolah dengan baik, dan mengikuti langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita.