Jenis-Jenis dan Fungsi Cerita Pendek

By Nabil Adlani, Rabu, 7 Juni 2023 | 15:00 WIB
Cerita pendek termasuk jenis karya sastra fiksi yang ceritanya tidak lebih dari 10.000 kata. (pexels/Ksenia Chernaya)

adjar.id - Cerita pendek atau cerpen termasuk salah satu jenis karya sastra.

Cerita pendek merupakan suatu karangan pendek berbentuk prosa yang hanya mengisahkan satu kehidupan tokoh saja.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita pendek adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika).

Sementara menurut J.S. Badudu, cerita pendek adalah karangan cerita yang hanya terfokus pada satu kejadian saja.

Nah, cerita pendek ini berisikan tentang kehidupan yang diceritakan secara singkat dan pendek.

Sehingga, isi dari cerita pendek ini lebih padat dan langsung menuju ke inti cerita, Adjarian.

O iya, berikut jenis-jenis cerita pendek dan fungsinya.

Yuk, simak pembahasannya!

"Cerita pendek umumnya terfokus pada satu kejadian tertentu dan terdiri dari berbagai karakter tokoh di dalamnya."

Jenis Cerita Pendek

Jenis-jenis cerita pendek diklasifikasikan ke dalam dua bentuk, yaitu:

1. Berdasarkan Jumlah Kata

Baca Juga: Struktur dan Ciri-Ciri Cerita Pendek

Berdasarkan jumlah katanya, cerita pendek terbagi menjadi:

- Cerpen mini, yaitu cerita pendek yang jumlah katanya antara 750 sampai 1.000 kata.

- Cerpen ideal, yaitu cerita pendek yang jumlah katanya antara 3.000 sampai 4.000 kata.

- Cerpen panjang, yaitu cerita pendek yang jumlah katanya antara 4.000 sampai 10.000 kata.

2. Berdasarkan Teknik Pengarangan

Berdasarkan teknik pengarangannya, cerita pendek terbagi menjadi:

Cerpen sempurna adalah teknik penulisan cerita pendek yang ditulis atau dikarang hanya terfokus pada satu tema atau cerita saja.

Biasanya tema atau cerita yang dibuat memiliki alur cerita yang sangat jelas dan bagian akhirnya mudah dipahami.

Cerita pendek jenis ini bersifat konvensional dan didasari atas realitas atau fakta.

Baca Juga: 6 Unsur Pembangun dalam Cerita Pendek

Cerpen tidak utuh adalah teknik penulisan cerita pendek yang ditulis atau dikarang tidak hanya terfokus pada satu tema saja.

Selain itu, susunan alur cerita tidak terlalu tertata dan bagian akhirnya sulit dipahami atau mengambang.

Umumnya, cerita pendek jenis ini bersifat kontemporer dan penulisan ceritanya didasari atas ide sendiri.

"Cerita pendek terbagi menjadi dua bentuk, yaitu berdasarkan jumlah kata dan berdasarkan teknik pengarangan."

Fungsi Cerita Pendek

Cerita pendek mempunyai beberapa fungsi, yaitu:

1. Fungsi didaktif, yaitu fungsi yang mendidik para pembaca dengan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran di dalam cerita.

2. Fungsi rekreatif, yaitu fungsi yang memberikan rasa gembira, terhibur, dan senang bagi pembacanya.

3. Fungsi moralitas, yaitu fungsi yang memiliki berbagai nilai moral, baik nilai moral baik maupun tidak bagi bagi pembacanya.

4. Fungsi religiusitas, yaitu fungsi yang mengandung ajaran agama dan bisa menjadi teladan bagi pembacanya.

5. Fungsi estetik, yaitu fungsi yang memberikan kesan keindahan bagi para pembacanya.

"Fungsi cerita pendek terbagi atas fungsi didaktif, fungsi rekreatif, fungsi moralitas, fungsi religiusitas, dan fungsi estetik."

Baca Juga: 2 Tips Menulis Cerita Pendek dan Dongeng #MendongenguntukCerdas

Nah, itulah penjelasan mengenai jenis-jenis dan fungsi cerita pendek atau cerpen, Adjarian.

Coba Jawab!
Apa saja jenis cerpen berdasarkan jumlah katanya?
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2.

---

Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Edisi Revisi 2017 karya Suherli, dkk.

Yuk, tonton juga video ini!