Biologi Kelas XI, Floem: Fungsi, Struktur, dan Komponen Penyusun dalam Transportasi Zat Makanan Tumbuhan

By David Togatorop, Rabu, 7 Juni 2023 | 07:45 WIB
Mengenal floem, materi pelajaran Biologi kelas XI. (Pixabay)

adjar.id - Floem merupakan jaringan pengangkut yang memainkan peran penting dalam mengangkut dan mendistribusikan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.

Dalam artikel ini, akan dibahas secara lengkap tentang floem, termasuk fungsi, struktur, dan komponen penyusunnya.

Memahami hal ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya floem dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Fungsi Floem dalam Transportasi Zat Makanan

Floem memiliki peran utama dalam mengangkut zat makanan yang diproduksi melalui proses fotosintesis dari daun ke bagian-bagian lain tumbuhan.

Ini termasuk glukosa, nutrisi, hormon, dan senyawa lain yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Dengan demikian, floem memastikan bahwa semua sel tumbuhan menerima pasokan makanan yang cukup untuk menjalankan fungsi-fungsinya.

Struktur dan Komponen Penyusun Floem

Floem terdiri dari berbagai komponen yang bekerja sama dalam proses transportasi zat makanan. Berikut adalah struktur dan komponen penyusun floem:

1. Unsur Tapis

Unsur tapis merupakan bagian floem yang terdiri dari sel-sel panjang dengan ujung-ujung berpori yang disebut lempeng tapis.

Sel-sel lempeng tapis saling berlekatan dengan sel di atas atau di bawahnya, membentuk pembuluh. Porositas pada lempeng tapis memungkinkan plasmodesmata, jalur komunikasi antar sel, untuk menghubungkan unsur tapis satu dengan yang lainnya.

2. Sel Pengiring

Sel pengiring adalah untaian sel hidup yang menyerupai parenkim. Sel pengiring memiliki nukleus, plastida, dan plasmodesmata yang bercabang. Fungsinya adalah memfasilitasi proses keluar dan masuknya zat-zat makanan melalui pembuluh tapis.

3. Serat Floem

Serat floem dapat berupa sel hidup atau sel mati. Sel hidup berperan sebagai cadangan makanan pada tumbuhan, sementara sel mati memberikan dukungan struktural.

4. Parenkim Floem

Parenkim floem merupakan bagian floem yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan zat tepung, lemak, dan zat-zat organik lainnya. Sel-sel parenkim floem terletak di bagian buluh tapis dan tetap hidup.

Baca Juga: Jawaban Soal Biologi Kelas XI, Ciri-ciri Jaringan Meristem

5. Sel Albumin

Sel albumin adalah sel yang ditemukan pada tumbuhan Gymnospermae. Sel-sel albumin terdiri dari sel-sel jari-jari empulur dan parenkim buluh tapis yang mengandung banyak zat putih telur (albumin).

Seperti sel pengiring, sel albumin memiliki fungsi dalam transportasi zat makanan pada floem.

Pentingnya Floem dalam Pertumbuhan Tumbuhan

Floem memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

Dengan adanya sistem transportasi zat makanan yang efisien melalui floem, tumbuhan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang diperlukan untuk metabolisme, pertumbuhan jaringan, produksi bunga dan buah, serta penyembuhan luka.

Proses Transportasi Zat Makanan dalam Floem

Transportasi zat makanan dalam floem terjadi melalui proses yang disebut translokasi. Translokasi terjadi secara aktif, yaitu melawan gradien konsentrasi, dan dibantu oleh tekanan hidrostatis yang dihasilkan oleh sumber-sumber makanan.

Zat makanan dipompa ke dalam unsur tapis floem dan bergerak melalui sel pengiring menuju daerah yang membutuhkan.

Proses ini melibatkan kerja sistem "source-sink" dalam tumbuhan, di mana daun berperan sebagai sumber utama zat makanan, sedangkan bagian tubuh lainnya menjadi "sink" yang membutuhkan pasokan makanan.

Penyakit dan Gangguan yang Mempengaruhi Floem

Seperti jaringan lainnya, floem juga dapat terpengaruh oleh penyakit dan gangguan tertentu.

Salah satu contohnya adalah penyakit hawar floem yang disebabkan oleh patogen tertentu.

Penyakit ini dapat mengganggu fungsi normal floem dalam mengangkut zat makanan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tumbuhan.

Selain itu, adanya gangguan lingkungan seperti kondisi tanah yang tidak optimal, kekeringan, atau serangan hama juga dapat menghambat atau mengganggu aliran zat makanan dalam floem.

Baca Juga: Mapel Biologi Kelas XI: Struktur Akar, Mengenal Anatomi dan Morfologi Akar dalam Tumbuhan