10 Gubernur Jenderal VOC dan Perannya Selama di Indonesia

By Nabil Adlani, Jumat, 26 Mei 2023 | 08:10 WIB
J.P. Coen merupakan salah satu Gubernur Jenderal yang pernah memerintah di Indonesia. (Dok. Kemdikbud)

adjar.id - VOC atau Vereenigde Oost Indische Compagnie merupakan sebuah kongsi dagang Belanda yang dibentuk pada 20 Maret 1602 di Amsterdam.

Berdirinya VOC menjadi solusi dari pemerintah Belanda untuk mencegah persaingan dagang rempah-rempah di antara para pedagang Belanda di Indonesia.

Indonesia sendiri pada saat itu terkenal dengan kekayaan rempah-rempahnya.

Sehingga, banyak pedagang dari berbagai negara datang, terutama para pedagang dari Eropa.

VOC terus mengalami perkembangan di Indonesia yang kemudian membuatnya menjadi serikat dagang paling sukses.

Hal ini jugalah yang kemudian membuat VOC berhasil menekan para pedagang Portugis dan Inggris yang tiba lebih dahulu di Nusantara.

Selama berkuasa di Indonesia, VOC dipimpin oleh Gubernur Jenderal, Adjarian.

Nah, berikut daftar Gubernur Jenderal VOC selama berkuasa di Indonesia.

"VOC didirikan pada tahun 1602 dan dibubarkan pada tahun 1799 karena mengalami krisis keuangan akibat kasus korupsi."

Daftar Gubernur Jenderal VOC

Selama berdiri, VOC Sudah dipimpin oleh 32 Gubernur Jenderal, di antaranya:

1. Peter Both (1610-1614)

Baca Juga: Masa Kejayaan dan Keruntuhan VOC

Perannya:

- Membangun pos perdagangan di Banten.

- Membangun markas besar VOC di Ambon.

- Menaklukkan Pulau Timor.

- Melakukan Perjanjian dengan Maluku.

- Mengusir Spanyol dari daerah Tidore.

2. Laurens Reael (1615-1619)

Perannya:

- Membuat aturan Hongi Tochten, yaitu aturan menghukum VOC karena bertindak semena-mena.

- Mengkritik kebijakan VOC terhadap rakyat Indonesia.

3. Jan Peterszoon Coen (1619-1623)

Baca Juga: Pengaruh Kebijakan VOC bagi Bangsa Indonesia

Perannya:

- Merevitalisasi kedudukan pulau-pulau di utara Batavia sebagai basis pertahanan, keamanan, dan administrasi.

- Meningkatkan aktivitas perdagangan di Pelabuhan Sunda Kelapa.

- Memindah pusat perdagangan VOC dari Maluku ke Jayakarta.

- Memindah pusat perdagangan VOC dari Maluku ke Malaka.

- Menjadikan Jayakarta sebagai pelabuhan utama.

4. Pieter de Carpentier (1623-1627)

Perannya:

- Melakukan pengemasan menggunakan karung diikat dengan tambang.

- Menghasilkan rempah-rempah dan kayu manis.

5. Hendrik Bouwer (1632-1636)

Baca Juga: 7 Kewenangan VOC sebagai Kongsi Dagang

Perannya:

- Memerintahkan masyarakat Tionghoa untuk tinggal di sebelah barat Sungai Ciliwung agar dapat memagari pemukiman mereka menggunakan kayu.

- Menggali kenal tambahan.

6. Cornelis van der Lijn (1645-1650)

Perananya:

- Mengadakan perjanjian damai bersama Banten agar VOC bisa lebih stabil.

- Memperkuat kedudukan VOC di semenanjung Malaya dengan cara membangun pos di Perak.

7. Carel Reyniersz (1650-1653)

Peranannya:

- Menyingkirkan para kompetitor VOC.

- Membasmi perdagangan di luar VOC.

Baca Juga: Jawab Soal Kaitan Korupsi dan Bubarnya VOC

- Membakar dan menebang pohon cengkeh berusia produktif untuk mengurangi kuota produksi cengkeh.

8. Cornelis Speelman (1681-1684)

Perannya:

- Memimpin ekspedisi militer demi memperluas wilayah kekuasaan VOC di Nusantara.

- Terkenal kejam saat berusaha menaklukkan Kesultanan Gowa di Makassar.

9. Petrus Alvertus van der Parra (1761-1775)

Perannya:

- Terlibat kasus korupsi.

- Kondisi keuangan VOC mulai merosot karena terkenal dengan gaya hidupnya yang senang bermewah-mewah.

- Membantu gereja di Batavia dengan memberikan kitab-kitab Injil.

10. Rienier de Klerk (1777-1780)

Baca Juga: Keserakahan VOC Selama Berkuasa di Nusantara

Perannya:

- Berupaya membawa budaya Belanda ke Hindia Belanda.

- Membawa bahasa Belanda masuk ke dalam sistem pendidikan di Hindia Belanda.

"Gubernur Jenderal VOC yang pernah menjabat di Indonesia pada masa penjajahan sangat banyak, di antaranya Peter Both, Jan Peterszoon Coen, dan Cornelis Speelman."

Nah, itulah daftar beberapa Gubernur Jenderal VOC dan perannya saat masa penjajahan VOC di Indonesia.

Coba Jawab!
Siapa Gubernur Jenderal VOC yang Pertama?
Petunjuk: Cek halaman 2.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Edisi Revisi 2017 karya Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih.

Tonton video ini, yuk!