Langkah-Langkah untuk Mengoreksi Kesalahan Hasil Pengukuran Peta

By Nabil Adlani, Kamis, 11 Mei 2023 | 17:00 WIB
Mengoreksi hasil perhitungan peta bisa dilakukan dengan berbagai langkah. (unsplash/Annie Spratt)

adjar.id - Saat melakukan pengukuran peta, hampir tidak ada alat atau metode yang memberikan hasil yang pasti.

Artinya, setiap pengukuran bisa menimbulkan adanya kesalahan pengukuran, Adjarian.

Nah, agar kesalahan tersebut bisa diterima, maka diperlukan koreksi untuk memperkecil kesalahan dalam pengukuran peta.

Kesalahan dalam pengukuran peta bisa disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

1. Kesalahan alami, seperti pengaruh gangguan angin, gaya berat, dan suhu yang tinggi.

2. Kesalahan alat, seperti perbedaan panjang dari dua alat ukur dengan seri berbeda.

3. Kesalahan petugas pengukur, seperti petugas yang kurang teliti dalam membaca dan memasang alat.

Kesalahan yang bersumber dari ketiga sumber tersebut bisa menyebabkan terjadinya kesalahan yang merambat ataupun kesalahan kumulatif yang masih bisa dikoreksi.

Meski begitu, ada juga kesalahan yang benar-benar tidak bisa dikoreksi, lo.

Nah, berikut langkah-langkah mengoreksi kesalahan hasil pengukuran peta.

"Hal-hal seperti kesalahan alami, kesalahan alat, dan kesalahan petugas pengukur bisa menjadi penyebab kesalahan pengukuran peta."

Baca Juga: Syarat Pembuatan, Unsur Kelengkapan, dan Manfaat Peta bagi Penggunanya

Mengoreksi Kesalahan Hasil Pengukuran Peta

Adanya suatu kesalahan hasil pengukuran peta dapat menyebabkan hasilnya menjadi kurang maksimal.

Kesalahan dalam hasil pengukuran peta dapat dikoreksi menggunakan langkah-langkah berikut:

1. Kesalahan Panjang Alat Ukur

Kesalahan ini biasanya terjadi karena alat ukur yang digunakan berbeda dengan alat ukur standar.

Sehingga, kesalahan yang muncul biasanya bersifat merambat dalam suatu pengukuran dan perhitungannya.

Nah, untuk menghilangkan kesalahan tersebut, panjang alat dapat dikoreksi dengan menggunakan rumus:

rumus yang digunakan untuk mengoreksi kesalahan panjang alat ukur. (Tangkapan layar buku Geografi kelas 12)

2. Alat Ukur yang Tidak Horizontal

Pada saat pengukuran jarak, sering jarak yang diukur sangatlah jauh yang membuat alat ukur tidak dapat mengukurnya.

Akhirnya, proses pengukurannya dilakukan secara bertahap, Adjarian.

Sehingga kesalahan yang sifatnya merambat dapat terjadi, yaitu jarak yang diukur lebih panjang dari jarak sebenarnya di lapangan.

Kesalahan seperti ini dapat diminimalisir dengan menggunakan waterpass atau hand level.

3. Kesalahan Menghitung

Pengukuran dalam pemetaan sering dilakukan secara bertahap dengan menggunakan alat ukur sederhana, seperti kayu ukur atau rol meter.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menghitung Skala Peta?

Kondisi seperti inilah yang memungkinkan petugas lupa sudah berapa kali menggunakan alat ukur.

Kesalahan seperti ini termasuk kesalahan yang sifatnya insidental, yaitu kesalahan yang jika terjadi harus dilakukan pengukuran ulang.

Nah, upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghindari kesalahan ini ialah dengan memberi tanda yang berbeda saat menggunakan sepasang alat ukur.

4. Interpolasi Angka

Koreksi dengan interpolasi angka dilakukan jika pengukuran menggunakan alat ukur yang memiliki garis skala besar.

Misalnya setiap 50 cm ada satu garis skala.

Hal ini berguna untuk memperkecil kesalahan saat proses pengukuran.

Selain itu, disarankan juga untuk menggunakan alat ukur tambahan, seperti penggaris dengan skala yang lebih terperinci di akhir pengukuran.

5. Koreksi Sudut

Kesalahan dalam pengukuran sudut bisa terjadi karena ketidak tepatan dalam membidik arah yang benar dan ketidaktelitian alat.

Kesalahan seperti ini bisa dideteksi jika selisih pengukuran sudut datang dan sudut kembali sebesar 180 derajat.

"Sejumlah langkah dapat dilakukan untuk mengoreksi kesalahan hasil pengukuran pemetaan."

Nah, itulah langkah-langkah yang dapat diterapkan untuk mengoreksi hasil pengukuran peta.

Baca Juga: Mengenal Unsur-Unsur Penyusun Peta

Coba Jawab!
Apa penyebab kesalahan hasil pengukuran peta?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Geografi untuk Kelas XII SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.

Tonton video ini, yuk!