adjar.id - Jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia sangat beragam, salah satunya adalah Homo erectus.
Homo erectus diperkirakan telah hidup sekitar 1,9 juta tahun lalu dan berdekatan dengan zaman pleistosen.
Jenis manusia purba ini diperkirakan berasal dari Benua Afrika. Meski begitu, ada juga kemungkinan mereka berasal dari Eurasia.
Homo erectus bisa diartikan sebagai manusia bertubuh sedang yang jalannya tegak.
Ciri-ciri dari Homo erectus, yaitu memiliki tempurung otak yang kecil, hidup dan rahang yang lebih besar, seta dahi agak turun ke bawah.
O iya, jika dibandingkan dengan Homo sapiens atau manusia modern, ukuran otak dari Homo erectus ini jauh lebih kecil, Adjarian.
Akan tetapi bagian giginya memiliki ukuran yang lebih besar dibanding Homo sapiens.
Nah, selama 1,5 juta tahun, ada tiga tingkatan evolusi yang terjadi pada Homo erectus di Jawa.
Sangiran juga telah membuktikan tentang dua tahap evolusi yang paling tua dari Homo erectus, yaitu Homo erectus arkaik dan Homo erectus tipik.
Yuk, kita cari tahu tipe Homo erectus di Indonesia!
"Homo erectus pertama kali ditemukan di dua tempat, yaitu di Pulau Jawa dan di Tiongkok."
Baca Juga: Penggolongan Manusia Purba Jenis Homo Sapiens
Tipe Homo Erectus
Melansir dari laman Kemdikbud, penemuan fosil Homo erectus yang ada di Indonesia terkonsentrasi di wilayah Jawa.
Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki jejak peninggalan fosil terlengkap di dunia.
Hampir 65% fosil manusia purba dapat ditemukan di Indonesia, terutama di Situs Sangiran.
Nah, tipe-tipe Homo erectus yang ditemukan di Indonesia, di antaranya:
1. Homo Erectus Progresif
Tipe Homo erectus progresif adalah tipe yang maju.
Volume otak yang dimiliki oleh tipe ini sudah mencatat 1.100 cc dengan atap tengkorak yang lebih membulat dan lebih tinggi.
Sebagian besar ditemukan pada endapan alluvial di Ngandong (Blora), Selopuro (Ngawi), dan endapan vulkanik di Sabungmacan (Sragen).
2. Homo Erectus Tipik
Tipe Homo erectus tipik merupakan bagian terbanyak dari Homo erectus yang ditemukan di Indonesia.
Sebagian besar tipe Homo erectus tipik ditemukan di Sangiran, Trinil (Ngawi), Kedungbrubus (Madiun), Patoayam (Kudus), dan Semedo (Tegal) yang ditemukan sejak 2011.
Tipe Homo erectus tipik ini memiliki konstruksi tengkorak yang lebih ramping, walaupun dahinya masih landai dengan bagian mulut yang agak maju.
Kapasitas otak dari Homo erectus tipik mencapai 1.000 cc.
Baca Juga: Mengenal Manusia Purba Homo Wajakensis: Penemuan dan Ciri-Ciri
3. Homo Erectus Arkaik
Tipe Homo erectus arkaik adalah tipe Homo erectus yang paling tua.
Tipe ini ditemukan pada lapisan lempung hitam Formasi Pucangan, grenzbank Sangiran, dan pasir vulkanik di utara Perning (Mojokerto).
Tipe Homo erectus ini menunjukkan tipe yang paling arkaik dan kekar dengan volume otaknya sekitar 870 cc.
"Homo erectus terbagi ke dalam tiga tipe, yaitu Homo erectus progresif, Homo erectus tipik, dan Homo erectus arkaik."
Nah, itulah tipe-tipe Homo erectus yang ditemukan di beberapa wilayah di Indonesia.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan Homo erectus? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.
Tonton video ini juga, yuk!