Mengenal Jenis-Jenis Gas Rumah Kaca

By Nabil Adlani, Rabu, 3 Mei 2023 | 17:00 WIB
Karbon dioksida adalah salah satu jenis gas rumah kaca. (pexels)

adjar.id - Penyebab perubahan iklim atau pemanasan global sering dikaitkan dengan gas rumah kaca.

Gas rumah kaca adalah berbagai gas di atmosfer yang fungsinya untuk menangkap panas.

Gas rumah kaca juga bisa dikatakan sebagai gas yang dapat menahan panas matahari sehingga bumi menjadi semakin panas.

Dalam atmosfer bumi, terdapat 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lain.

Nah, sebagian dari gas-gas lain inilah yang termasuk sebagai gas rumah kaca, Adjarian.

Gas ini bisa dinamakan gas rumah kaca karena gas-gas tersebut bekerja pasti seperti rumah kaca yang umumnya digunakan untuk menumbuhkan tanaman.

Sinar matahari dapat masuk ke rumah kaca dengan mekanisme khusus sinar matahari itu tidak bisa keluar lagi dari sana.

Sehingga tempat ini mempunyai suhu yang hangat dibanding daerah sekitarnya.

Gas rumah kaca juga mempunyai kemampuan yang sama, yaitu membuat panas matahari bisa terperangkap di atmosfer.

Hal inilah yang kemudan membuat suhu di permukaan bumi semakin meningkat panasnya.

Yuk, kita cari tahu jenis-jenis gas rumah kaca!

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Efek Rumah Kaca, Salah Satunya Hemat Energi

Jenis-Jenis Gas Rumah Kaca

Berikut jenis-jenis gas rumah kaca yang terdapat di atmosfer, di antaranya:

1. Karbon Dioksida

Molekul karbon dioksida terbentuk dari satu atom karbon dan dua atom oksigen.

Molekul inilah yang kemudan membentuk sebagian kecil atmosfer tetapi efeknya sangat besar bagi iklim.

Pada pertengahan abad ke-19 atau awal Revolusi Industri sudah ada sekitar 270 bagian per juta karbon dioksida di atmosfer.

Jumlah inipun semakin bertambah karena aktivitas pembakaran bahan bakar fosil yang banyak melepaskan karbon dioksida menuju atmosfer.

Karbon dioksida juga dihasilkan dari industri semen, pembakaran hutan, dan perubahan tata guna lahan.

Karbon dioksida ini berperan penting dalam biosfer terlebih untuk membentuk jaring-jaring makanan dalam proses fotosintesis.

2. Nitrat Oksida

Nitrat Oksida atau dikenal dengan gas tertawa merupakan gas yang sering digunakan untuk anestesi ringan yang bisa menyebabkan orang tertawa.

Baca Juga: Pengertian Perubahan Iklim dan Penyebab Terjadinya Perubahan Iklim

Jumlah gas nitrat oksida ini kecil di atmosfer dan asalnya tidak banyak diketahui.

Meski begitu, gas ini diduga berasal dari aktivitas jasad mikroba atau renik di dalam tanah, penggunaan pupuk nitrogen, dan pembakaran bahan bakar fosil dalam jumlah kecil.

3. Metana

Metana atas gas rawa terbentuk dari hasil penguraian bahan-bahan organik dengan kondisi tanpa udara oleh berbagai jenis bakteri tertentu.

Terbentuknya metana ini banyak terjadi pada proses pembusukan bahan organik di sawah, rawa, tempat sampai, dan perut binatang yang dikeluarkan saat bersendawa.

Nah, metana ini termasuk komponen utama dari gas alam, lo.

Selain itu, metana juga terdapat dalam jumlah yang besar dalam sumur minyak dan gas bumi, penambangan batu bara, serta pembakaran lain yang kurang efisien.

Gas metana ini sangat mudah terbakar yang dapat menghasilkan karbon dioksida sebagai hasilnya.

Sejumlah besar metana tersimpan di dalam lumpur dasar samudra dan rumput beku daerah Atlantik.

4. Ozon

Ozon terdapat secara lami di lapisan stratosfer yang merupakan hasil interaksi antara sinar ultraviolet dari matahari dengan oksigen di sana.

Baca Juga: Mengapa Pemanasan Global Menyebabkan Cuaca Sulit Diprediksi?

Saat kondisinya norma, ada keseimbangan yang terjadi secara alami antara laju pembentukan ozon dengan laju pengurainya.

Sehingga jumlahnya di dalam stratosfer akan relatif teta[.

Fungsi ozon sendiri, yaitu sebagai penyaring sinar ultraviolet yang berasal dari matahari.

Peran ini sangat penting karena radiasi ultraviolet bisa menyebabkan kerusakan bagi kehidupan di bumi.

Radiasi dari ultraviolet bisa menyebabkan berbagai penyakit bagi manusia, di antaranya penyakit katarak dan kanker.

5. Klorofluorokarbon

Klorofluorokarbon atau CFC merupakan kelompok gas halokarbon yang sifatnya tidak beracun, sangat stabil, dan tidak mudah terbakar.

Meski begitu, saat gas ini terkena radiasi ultraviolet di ketinggian ozon, molukul dari CFC ini akan melepaskan atom klorin.

Atom inilah yang dapat mengikat satu atom O dari molekul O sehingga menghasilkan O.

Hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada lapisan ozon.

6. Dinitrogen Oksida

Baca Juga: 3 Cara Menanggulangi Perubahan Iklim

Dinitrogen oksida sering dikenal sebagai penambah kecepatan pada roket dan kendaraan.

Dinitrogen oksida secara alami dihasilkan oleh laut dan bakteri yang berada di tanah.

Adanya dinitrogen oksida yang berlebihan bisa dihasilkan juga oleh pembangkit listrik, pupuk, dan pabrik.

Nah, dinitrogen oksida yang terlalu banyak dapat menyebabkan rusaknya lapisan ozon.

Jika lapisan ozon rusak maka manusia dan makhluk hidup lainnya bisa terpapar oleh radiasi matahari yang merusak tubuh.

Radiasi matahari yang sangat kuat salah satunya bisa menyebabkan kanker kulit bagi manusia.

Adjarian, itu tadi jenis-jenis gas rumah kaca yang terdapat di atmosfer, salah satunya adalah karbon dioksida.

Coba Jawab!
Apa yang membuat karbon dioksida semakin banyak di atmosfer?
Petunjuk: Cek halaman 2. 

Tonton video ini juga, yuk!