adjar.id - Geografi klasik mulai dimengerti dan dipahami melalui perkembangan dua zaman, yaitu zaman Yunani dan zaman Romawi.
Geografi muncul pada era Yunani karena digunakan untuk mencari asal-usul suatu negeri dan penduduknya.
Sementara pada era Romawi, ilmu geografi mulai mengalami perkembangan yang lebih cepat dibandingkan dengan zaman Yunani.
O iya, ilmu geografi secara sederhana diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang bumi.
Ilmu geografi ini mempelajari berbagai hal yang ada di bumi, mulai dari udara, iklim, lapisan tanah, laut, sampai flora dan fauna.
Awalnya geografi berkembang sebagai ilmu pengetahuan yang deskriptif yang hanya mendeskripsikan keadaan atau fakta yang ditemukan di permukaan bumi.
Kegiatan yang dilakukan dalam lingkup geografi, di antara mengumpulkan dan menerangkan informasi tentang lingkungan geografi.
Informasi tersebut dapat berupa topografi, iklim, industri, keadaan politik, dan kota-kota besar.
Masa inilah yang kemudian dikenal sebagai masa geografi klasik, Adjarian.
Nah, berikut beberapa tokoh geografi klasik.
"Geografi klasik dikenal melalui perkembangan dua zaman, tepatnya zaman Yunani dan zaman Romawi."
Baca Juga: Ilmu Geografi: Ruang Lingkup dan Objek Studi
Tokoh-Tokoh Geografi Klasik
1. Thales
Thales merupakan salah satu tokoh geografi klasik yang menganggap bahwa bumi berbentuk keping silinder yang terapung di atas air dengan separuh bola hampa di bagian atasnya.
Kemudian, pendapat ini hilang setelah Parminedes mengemukakan pendapat bahwa bumi memiliki bentuk bulat.
2. Anaximandros
Anaximandros merupakan seorang dari Yunani yang membuat peta bumi pada tahun 550 SM.
Anaximandros menganggap bahwa bumi memiliki bentuk silinder dengan perbandingan panjang silinder dan garis tengahnya adalah 3:1.
Menurut pendapatnya, bagian bumi yang dihuni oleh manusia adalah sebuah pulau yang bentuknya bulat dan berasal dari laut.
Nah, karena pendapat inilah, Anaximandros kemudian menggambarkan peta bumi seperti bentuk jamur.
3. Eratosthenes
Eratosthenes melakukan perhitungan permukaan bumi dengan menggunakan jaring-jaring derajat.
Hasil dari perhitungan keliling bumi adalah 252 ribu stadia atau sama dengan 46.654 kilometer.
Eratosthenes kemudian dianggap sebagai orang pertama yang menjadi peletak dasar pengetahuan mengenai bumi, Adjarian.
Selain itu, Eratosthenes juga membuat sebuah karya tulis sebanyak tiga jilid yang berjudul Geographica.
Jilid pertama dari buku ini membahas tentang perubahan daratan dan lautan berserta dengan arus laut.
Baca Juga: Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan dalam Ilmu Geografi
Jilid kedua membahas tentang benda-benda langit dan jilid ketiga membahas tentang daerah serta penduduk.
4. Horodotus
Horodotus merupakan tokoh tahap perkembangan geografi klasik yang menjelaskan hubungan perkembangan masyarakat dengan faktor geografi di wilayah tertentu.
Herodotus pada tahun 450 M membuat peta dunia dan membagi bumi ke dalam tiga bagian, yaitu Asia, Eropa, dan Libya atau Afrika.
Meski begitu, peta yang dibuat masih sangat sederhana dibandingkan dengan peta saat ini.
Peta milik Herodotus ini memiliki bentuk satu bulatan penuh yang mencakup beberapa benua yang dikelilingi lautan.
5. Ptolomeus
Ptolomeus di tahun 150 SM membuat peta dunia yang menggambarkan Benua Asia, Eropa, dan Afrika.
Selain itu, ia jugalah yang menulis buku tentang pengetahuan bumi yang bernama Geografice Hyphegesys yang terdiri atas delapan jilid.
Buku ini secara garis besar berisikan tentang geografi sebagai ilmu yang menyajikan peta dari sebagian permukaan bumi.
Bahkan Ptolomeus menjadi orang pertama yang mengenalkan penggolongan iklim di permukaan bumi.
Ptolomeus membagi permukaan bumi menjadi 24 zona iklim yang didasari atas lamanya hari.
"Tokoh geografi klasik di antaranya Thales, Anaximandros, Eratosthenes, Horodotus, dan Ptolomeus."
Baca Juga: Konsep Geografi Menurut Para Ahli
Nah, itu tadi beberapa tokoh geografi klasik yang berkembang di zaman Yunani dan Romawi.
| Coba Jawab! |
| Apa yang dilakukan oleh Anaximandros dalam perkembangan geografi klasik? |
| Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Geogarfi untuk Kelas X SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.