Bagaimana Pembakaran Hutan Dapat Mengubah Permukaan Bumi?

By Nabil Adlani, Rabu, 19 April 2023 | 15:30 WIB
Kerusakan lapisan tanah akibat pembakaran hutan membuat terjadinya perubahan permukaan bumi. (unsplash/Matt Palmer)

adjar.id - Kebakaran hutan merupakan salah satu masalah lingkungan yang masih sering terjadi.

Adanya alih fungsi lahan dari hutan menjadi pemukiman merupakan salah satu faktornya.

Dilansir dari laman Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY, kebakaran hutan adalah suatu peristiwa terbakarnya hutan, baik secara alami ataupun perbuatan manusia.

Umumnya, kebakaran hutan terjadi saat musim kemarau yang membuat api lebih mudah menyebar.

Kebakaran hutan inilah yang kemudian dapat mengubah permukaan bumi, Adjarian.

Lalu, bagaimana hal itu bisa terjadi?

Pembakaran Hutan Dapat Mengubah Permukaan Bumi

Pembakaran hutan bisa mengubah permukaan bumi karena adanya perubahan alih fungsi lahan.

Biasanya pembakaran hutan ini dilakukan untuk memudahkan proses alih fungsi lahan.

Alih fungsi lahan ini bertujuan untuk membangun pemukiman bagi warga, terutama di kota-kota besar.

Nah, pembangunan pemukiman itu jugalah yang kemudian akan mengubah permukaan bumi.

Terdapat beragam dampak dari tindakan pembakaran hutan bagi permukaan bumi, seperti:

Baca Juga: 5 Dampak Kebakaran Hutan bagi Kehidupan, Materi Geografi Kelas 11 Kurikulum Merdeka

1. Menurunkan Kesuburan Tanah

Tanah terutama tanah gambut mempunyai tingkat keasaman yang tinggi.

Adanya pembakaran hutan di lahan gambut banyak dipikirkan orang dapat mengurangi kadar keasaman pada tanah tersebut.

Padahal, setelah beberapa tahun dibakar, tanah gambut tetap akan kembali asam.

Hal ini terjadi karena abu hasil kebakaran hutan akan hilang terbawa oleh air hujan atau mengalir ke permukaan tanah.

Bahkan, pembakaran hutan malah dapat menurunkan kadar unsur hara yang dibutuhkan tanaman yang tumbuh di tanah gambut.

Hal inilah yang kemudian mengubah permukaan bumi yang awalnya dapat ditumbuhi tanaman menjadi tidak dapat ditumbuhi tanaman.

2. Tanah Tidak Dapat Menampung Air

Adanya drainase atau pengeringan yang terlalu dalam di tanah gambut membuat bagian atas tanah menjadi mudah terbakar karena kering.

Saat tanah gambut ini kering, maka kemampuannya untuk menampung air akan menghilang.

Tanah gambut juga bisa mengalami pengeringan karena berada dalam suhu 80 derajat atau lebih.

Baca Juga: Mengapa Gotong Royong Diperlukan untuk Menanggulangi Kebakaran Hutan?

  

Padahal, tanah gambut yang terbakar suhunya bisa mencapai 100 derajat Celsius.

Suhu yang meningkat di permukaan tanah akan meningkatkan komponen hidrofobik, yaitu komponen kimia di tanah gambut yang sifatnya anti air.

Sehingga, tanah gambut tidak dapat lagi menampung air yang turun atau mengalir di atasnya.

Hal ini jugalah yang dapat membuat tanah gambut akan lebih mudah kekurangan air saat masuk musim kemarau.

3. Mempercepat Laju Penurunan Permukaan Tanah

Adanya kebakaran di tanah gambut dapat mempercepat penurunan permukaan tanah atau subsiden.

Tinggi permukaan tanah yang sudah dibakar dapat membuatnya menjadi lebih rendah dibanding permukaan tanah gambut di lahan yang tidak terbakar.

Kondisi ini dapat membuat tempat berkumpulnya air saat musim hujan dan tanah menjadi lebih mudah tergenang.

Jika penyerapan air sudah tidak bisa dilakukan dengan maksimal oleh tanah, maka tanah akan tergenang terus-menerus.

Selain itu, pembakaran yang dilakukan secara terus-menerus juga akan membuat lapisan organik tanah menjadi hilang.

Sehingga, tanah gambut dapat hilang dari permukaan bumi.

Baca Juga: Bentuk Adaptasi Bencana terhadap Kekeringan dan Kebakaran Hutan, Materi Geografi Kelas 11 Kurikulum Merdeka

  

Nah, itulah alasan pembakaran hutan dapat mengubah permukaan bumi, karena adanya alih fungsi lahan.

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan kebakaran hutan?
Petunjuk: Cek halaman 1.

Tonton juga video ini, yuk!