Properti Tari Kuda Lumping, Tari Tradisional dari Ponorogo

By Aldita Prafitasari, Senin, 10 April 2023 | 14:00 WIB
Kuda Lumping juga biasa disebut dengan 'jaran kepang' atau 'jathilan'. (Pixabay)

adjar.id - Kuda Lumping merupakan tari tradisional khas Jawa, khususnya Ponorogo.

Tari kuda lumping biasa ditampilkan pada perayaan hari besar, pesta pernikahan, pesta rakyat, acara kesenian dan momen besar lainnya.

Tari kuda lumping menampilkan pementasan yang bercerita mengenai sekelompok prajurit penunggang kuda yang sedang berperang.

Biasanya, terdapat beberapa adegan khusus yang ada pada tarian tradisional ini, seperti atraksi kekebalan.

O iya, ciri khas tari kuda lumping adalah properti yang berbentuk menyerupai kuda dari anyaman bambu.

Anyaman kuda ini dicat dengan berbagai warna yang menarik.

Nah, selain itu, ada beberapa properti lainnya yang digunakan dalam pementasan tari kuda lumping.

Berikut macam-macam properti tari kuda lumping.

"Tarian kuda lumping juga biasa disebut dengan jaran kepang atau jathilan."

Properti Tari Kuda Lumping

1. Kemeja atau kaos berwarna cerah dengan dibalut oleh apok dan rompi.

2. Celana panjang yang menggantung di atas mata kaki atau ngantung.

Baca Juga: Properti Tari Legong, Tari Tradisional Khas Bali

3. Rompi tari.

4. Bambu anyaman berbentuk kuda.

5. Gelang emas yang bernama klinting.

6. Selendang tari.

7. Sesumping.

8. Cambuk.

9. Apok atau lapisan yang digunakan di atas baju dalam dan rompi sebagai simbol kegagahan.

10. Ikat kepala sesuai dengan warna kostum atau busana yang dipakai.

11. Kacamata hitam.

12. Sabuk hias.

13. Parang imitasi.

Baca Juga: Properti dan Alat Musik Pengiring Tari Topeng Khas Cirebon

"Kuda lumping merupakan seni tari tradisional yang dimainkan dengan properti berupa kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu."

Itu dia macam-macam properti tari kuda lumping, tari tradisional khas Ponorogo.

Coba Jawab!
Apa nama lain dari tari kuda lumping?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, Semester 2, Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Tonton video di bawah ini, yuk!