adjar.id - Dalam buku Geografi kelas 10 karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto, terdapat soal pada Uji Kompetensi di halaman 179.
Pada soal tersebut, kita diminta untuk untuk menjelaskan klasifikasi iklim koppen.
Iklim perlu dipelajari agar manusia bisa beradaptasi dengan lingkungan alam di sekitarnya.
Iklim yang terjadi di suatu wilayah ditentukan karena lima faktor, yaitu garis lintang, angin utama, massa daratan atau benua, topografi, dan arus samudra.
Nah, ada beragam jenis klasifikasi iklim, Adjarian, salah satunya iklim koppen yang diklasifikasikan oleh Wladimir Koppen di tahun 1900.
Klasifikasi iklim ini dilakukan berdasarkan curah hujan dan suhu udara serta mempertimbangkan vegetasi dan penyebaran jenis tanah.
O iya, berikut pembahasan soal seputar klasifikasi iklim koppen.
Simak, yuk, untuk referensi!
Klasifikasi Iklim Koppen
Koppen membagi iklim menjadi lima klasifikasi, yaitu:
1. Iklim Tipe A
Wilayah beriklim tipe A disebut juga sebagai iklim hujan tropis yang mempunyai curah hujan dan penguapan yang tinggi.
Baca Juga: Klasifikasi Iklim Menurut Koppen
Selain itu, suhu udara bulanan juga memiliki rata-rata di atas 18 derajat Celsius.
Sementara curah hujan tahunannya lebih dari penguapan tahunan dan tidak memiliki musim dingin.
Iklim tipe A terbagi menjadi:
- Af, yaitu iklim hujan tropis dengan hujan sepanjang tahun.
- Am, yaitu iklim hujan tropis dengan pergantian musim.
- Aw, yaitu iklim sabana tropis.
2. Iklim Tipe B
Wilayah beriklim tipe B atau iklim kering memiliki penguapan yang tinggi dengan curah hujan yang rendah.
Hal ini membuat wilayah iklim tipe B sepanjang tahun penguapannya lebih tinggi dibanding dengan curah hujannya.
O iya, di wilayah iklim tipe B juga tidak terdapat sungai yang permanen.
Iklim tipe B terbagi menjadi dua jenis, yaitu iklim stepa atau Bs dan iklim gurun atau Bw.
Baca Juga: Klasifikasi Sistem Iklim: Pengertian, Jenis dan Ciri-Cirinya
3. Iklim Tipe C
Wilayah beriklim tipe C atau iklim sedang hangat memiliki empat musim, yaitu musim dingin, semi, gugur, dan panas.
Suhu udara rata-rata bulan terdiri, yaitu sekitar -3 derajat sampai -8 derajat Celsius.
O iya, terdapat juga satu bulan yang suhu udaranya rata-rata 10 derajat Celsius.
Iklim tipe C terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Cw, yaitu iklim sedang basah dengan musim dingin yang kering.
- Cs, yaitu iklim sedang basah dengan musim panas yang kering.
- Cf, yaitu iklim sedang basah dengan hujan dalam semua bulan.
4. Iklim Tipe D
Wilayah beriklim tipe D atau iklim salju dingin memiliki hutan salju dengan suhu rata-rata bulan terdinginnya kurang dari -3 derajat Celsius.
Sementara suhu udara rata-rata bulan terpanasnya lebih dari 10 derajat Celsius.
Baca Juga: 5 Faktor yang Memengaruhi Kondisi Cuaca dan Iklim
Iklim tipe D terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Df, yaitu iklim hutan salju dingin dengan semua bulan lembap.
- Dw, yaitu iklim hutan salju dengan musim dingin yang kering.
5. Iklim Tipe E
Wilayah beriklim tipe E atau iklim kutub memiliki ciri tidak mengenal musim panas.
Selain itu, terdapat salju abadi dan padang lumut dengan suhu udaranya tidak pernah lebih dari 10 derajat Celsius.
Wilayah iklim tipe E terbagi menjadi dua, yaitu iklim tundra atau Et dan iklim kutub dengan salju abadi atau Ef.
Iklim tipe E ini akan bisa ditemui di wilayah Antartika dan Arktik.
Nah, itu tadi pembahasan soal klasifikasi iklim koppen yang membagi iklim menjadi lima jenis.
---
Sumber: Buku Geografi untuk Kelas X SMA/MA karya Eni Anjayani dan Tri Haryanto.
Tonton video ini juga, yuk!