Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Ramadan di Riau

By Aldita Prafitasari, Jumat, 24 Maret 2023 | 17:30 WIB
Balimau kasai merupakan tradisi menyambut bulan suci Ramadan di Riau. (Unsplash)

adjar.id - Ramadan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim, tidak terkecuali umat muslim yang ada di Indonesia.

Terdapat beberapa tradisi yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia untuk menyambut Ramadan.

Salah satu tradisi Ramadan yang masih dilakukan dari dulu hingga sekarang adalah balimau kasai.

Balimau kasai merupakan tradisi Ramadan di Riau yang dilakukan oleh masyarakat Kampar, Pelalawan, Riau, dan sejumlah daerah lainnya di Sumatra Barat.

O iya, bukan hanya masyarakat Kampar di Riau saja yang melestarikan tradisi, para perantau juga tetap berusaha melestarikan tradisi ini, Adajrian.

Contohnya, orang Ocu, sapaan khas orang Kampar yang ada di Batam juga selalu melakukan tradisi ini.

Tradisi Balimau Kasai 

Baliamu kasai merupakan tradisi menyambut bulan Ramadan oleh masyarakat Riau khususnya masyarakat Kampar.

Tujuannya adalah sebagai ucapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan Ramadan.

Tradisi ini juga bertujuan untuk mempersiapkan diri agar lebih suci dalam menyambut bulan puasa.

Balimau kasai merupakan ritual mandi dengan menggunakan air tertentu.

Baca Juga: 7 Tradisi Ramadan di Berbagai Provinsi di Indonesia

"Baliamu" berarti mandi dengan menggunakan air dicampur jeruk yang biasa disebut limau oleh masyarakat Riau.

Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas.

Sedangkan "kasai" memiliki arti wangi-wangian yang biasanya digunakan ke wajah dan tangan atau biasa dikenal dengan lulur.

Menurut kepercayaan masyarakat Kampar, pengharum badan atau kasai tersebut dapat memberikan manfaat bagi mereka.

Kasai dapat mengusir rasa dengki yang ada di tubuh manusia.

Dengan begitu, sebelum memasuki bulan puasa masyarakat Kampar akan suci, bersih, dan dijauhkan dari rasa dengki.

Tradisi ini sudah ada sejak turun-temurun yang dilakukan di aliran Sungai Kampar, Riau. 

Selain jeruk dan kasai, masyarakat juga menggunakan baju enam warna dalam melakukan ritual balimau kasai.

Enam warna tersebut terdiri dari warna putih, hijau, merah, kuning, hitam, dan abu-abu.

Masyarakat Kampar akan melakukan ziarah ke makam tokoh masyarakat sebelum mandi balimau kasai.

Makam tokoh masyarakat yang dimaksud salah satunya adalah makam Depati Bahrein yang ada di wilayah Lubuk Bunter.  

Baca Juga: 5 Tradisi Ramadan yang Unik di Dunia, dari Indonesia hingga Irak

Nah, itulah tradisi Ramadan di Riau, yaitu balimau kasai.

Coba Jawab!
Apa arti balimau?
Petunjuk: Cek halaman 2.