adjar.id - Di dalam bahasa Jawa, ada beberapa jenis ukara atau kalimat.
Di antaranya adalah ukara kandha dan ukara crita.
Ukara kandha berarti kalimat langsung, sedangkan ukara crita berarti kalimat tak langsung.
Ukara kandha yaiku ukara kang ngandhakake omongan liyan kanthi persis.
Artinya, kalimat langsung adalah kalimat yang mengungkapkan ucapan orang lain secara persis.
Sederhananya ukara kandha yaiku ukara kang dipocapke langsung.
Maksudnya, ukara kandha adalah kalimat yang diucapkan secara langsung.
Nah, ukara crita yaiku ukara kang nyritakake omongan liyan mung sarine utawa ringkese.
Artinya, kalimat tak langsung adalah kalimat yang menceritakan ucapan orang lain tetapi hanya intinya atau secara ringkas.
Meski tidak diungkapkan secara persis, tapi inti ucapannya tetap sama, Adajrian.
Berikut beberapa contoh ukara kandha dan ukara crita.
Baca Juga: 9 Contoh Ukara Kandha ke Ukara Crita Bahasa Jawa
Contoh Ukara Kandha
1. Bapak ngendika, "Ati-ati mangkate, nek wis tekan aja lali ngabari".
(Bapak berkata, "Hati-hati berangkatnya, kalau sudah sampai jangan lupa memberi kabar".)
2. "Aja lali sinau," dhawuhe ibu.
("Jangan lupa belajar," pesan ibu.
3. Budi takon, "Apa kowe wis garap PR, Na?"
(Budi bertanya, "Apa kamu sudah mengerjakan PR, Na?")
Contoh Ukara Crita
1. Tono takon wingi aku lunga nyang ngendi.
(Tono bertanya kemarin aku pergi ke mana.)
2. Ngendikane ibu aku kudu sregep sinau ben pinter.
Baca Juga: Contoh Soal Bahasa Jawa Seputar Ukara atau Kalimat dan Jawabannya
(Kata ibu aku harus rajin belajar agar pintar.)
3. Simbah dhawuhi aku nggawa sapu.
(Nenek menyuruhku membawa sapu.)
Nah, itulah yang dimaksud dengan ukara kandha dan ukara crita dalam bahasa Jawa beserta contohnya, Adjarian.
Coba Jawab! |
Apa itu ukara kandha? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |