adjar.id - Apa yang Adjarian ketahui tentang urutane keturunan dalam bahasa Jawa?
Yap, di dalam bahasa Jawa, urutan keturunan memiliki sebutan tersendiri.
Ini sama halnya seperti yang ada dalam bahasa Indonesia, Adjarian.
Misalnya, di dalam bahasa Indonesia ada sebutan cucu.
Cucu digunakan untuk menyebut anak dari anak atau keturunan kedua (generasi ketiga).
Misalnya A memiliki anak bernama B. Nah, B memiliki anak, yaitu C.
Nah, C ini merupakan cucu dari A.
Cucu dalam bahasa Jawa disebut putu.
Jika C memiliki anak, misalnya D. Maka, D adalah cicit dari A.
Cicit berarti keturunan ketiga atau generasi keempat.
Dalam bahasa Jawa, cicit disebut buyut.
Baca Juga: Mengenal Gelar Keturunan Bangsawan Pakualaman Yogyakarta
Untuk lebih lengkapnya, berikut urutane keturunan dalam bahasa Jawa.
Urutan Mudhun
Urutan mudhun diwiwiti saka bapak/ibuk, yaiku:
1. Bapak/Ibu
2. Anak
3. Putu
4. Buyut
5. Canggah
6. Wareng
7. Udheg-udheg
8. Gantung siwur
Baca Juga: Mengenal Gelar Keturunan Bangsawan Keraton Kasultanan Yogyakarta
9. Gropak senthe
Urutan Munggah
Urutan munggah diwiwiti saka anak, yaiku:
1. Gropak senthe
2. Gantung siwur
3. Udheg-udheg
4. Wareng
5. Canggah
6. Buyut
7. Embah/Simbah
8. Bapak/Ibu
Baca Juga: Mengenal 12 Gelar Keturunan Bangsawan Keraton Surakarta (Kasunanan)
9. Anak
Nah, itulah urutane keturunan atau urutan keturunan dalam bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Dalam urutan mudhun, setelah buyut, yaitu... |
Petunjuk: Cek halaman 2. |