Pengertian dan Contoh Etnosentrisme

By Nabil Adlani, Selasa, 14 Februari 2023 | 07:00 WIB
Sikap etnosentrisme menganggap kebudayaan sendiri lebih baik dibanding kebudayaan lain. (unsplash/Ryoji Iwata)

adjar.id - Etnosentrisme merupakan salah satu sikap yang harus dihindari dalam membangun masyarakat multikultural.

Sikap etnosentrisme tak jarang terjadi dalam kehidupan sosial masyarakat.

Etnosentrisme menilai jika agama, budaya, golongan, atau ras kelompoknya jauh lebih baik dibandingkan dengan kelompok lainnya.

Secara tidak langsung, etnosentrisme ini dapat dikatakan sebagai pemikiran atau paham yang memandang negatif kebudayaan lain.

Biasanya, sikap ini akan disertai dengan pandangan dan sikap meremehkan masyarakat dari kebudayaan lain.

Istilah etnosentrisme pertama kali diperkenalkan oleh William Graham Sumner, yaitu seorang profesor di Universitas Yale Ilmu Politik dan Sosial tahun 1906.

O iya, kata etnosentrisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethnos yang artinya suku dan kentro yang artinya titik pusat.

"Secara sederhana, etnosentrisme dapat diartikan sebagai sikap yang menganggap kebudayaan sendiri lebih baik dibanding kebudayaan orang lain."

Pengertian Etnosentrisme

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnosentrisme adalah sikap atau padangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.

Dilansir dari Cambrige Dictionary, etnosentrisme adalah rasa percaya jika orang, adat istiadat, tradisi, ras, atau kebangsaan miliknya jauh lebih baik dibanding lainnya.

Etnosentrisme dapat dikatakan sebagai salah satu praktik menilai atau memandang budaya orang lain berdasarkan kepercayaan atau nilai diri sendiri.

Baca Juga: Mengenal Bentuk dan Contoh Multikulturalisme

Etnosentrisme menitikberatkan perilaku pada budaya atau etnis sendiri sebagai acuan untuk menilai budaya, perilaku, praktik, dan kepercayaannya ke orang lain.

Etnosentrisme merupakan penghakiman dari suatu kelompok masyarakat kepada kebudayaan kelompok masyarakat lain.

Sikap ini dilakukan dengan cara membandingkan atau menggunakan standar kebudayaannya sendiri.

Umumnya, sikap etnosentrisme ini akan diikuti dengan padangan atau sikap yang meremehkan kelompok lain.

Hal ini karena suatu kelompok menganggap kelompoknya jauh lebih baik dibandingkan kelompok lain, Adjarian.

Dampak negatif yang dapat muncul karena sikap etnosentrisme adalah satunya adalah konflik SARA.

Konflik ini muncul karena sikap merendahkan kelompok dan budaya lain yang diwujudkan melalui tindakan penyimpangan.

Misalnya, mengejek kebudayaan lain, menyebarkan fitnah tentang kebudayaan tertentu, dan menghancurkan situs budaya tertentu.

"Etnosentrisme merupakan sikap yang membandingkan dan menganggap kebudayaan lebih baik dibanding kebudayaan lain."

Contoh Etnosentrisme

Beberapa contoh etnosentrisme yang terjadi di masyarakat antara lain:

1. Adanya peristiwa kolonialisme dan imprealisme, karena menganggap penduduk asli lebih rendah dari penjajah.

Baca Juga: 4 Nilai yang Harus Dihindari dalam Masyarakat Multikultural

2. Munculnya konflik etnis yang terjadi di Kalimantan.

3. Tindakan bullying kepada teman yang berasal dari luar Pulau Jawa.

4. Terjadinya perang antarsuku, yaitu suku Dani dan Asmat di Papua.

5. Perbedaan cara makan orang Asia dan orang Barat.

Nah, itu tadi pengertian dan beberapa contoh etnosentrisme yang terjadi di masyarakat.

Coba Jawab!
Apa dampak negatif dari sikap etnosentrisme?
Petunjuk: Cek halaman 2.

---

Sumber: Buku Sosiologi untuk Kelas XI SMA/MA karya Vina Dwi Laning.