4 Jenis Awan Berdasarkan Ketinggian dan Bentuknya, Materi IPS Kelas 10 Kurikulum Merdeka

By Nabil Adlani, Senin, 6 Februari 2023 | 13:00 WIB
Berdasarkan ketinggian dan bentuknya, awan dapat dibedakan menjadi empat jenis. (pexels/eberhard grossgasteiger)

adjar.id - Jenis awan di antaranya dapat diklasifikasikan berdasarkan ketinggian dan bentuknya.

Awan merupakan massa tetesan air atau kristal es yang menggantung di atmosfer.

Awan sendiri terbentuk saat air mengembun di langit akibat kondensasi.

Nah, awan ini menjadi salah satu unsur terpenting dari cuaca dan iklim yang terjadi di bumi, Adjarian.

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), awan adalah kelompok butiran air, es, atau kedua-duanya yang tampak mengelompok di atmosfer.

Awan terdiri dari tetesan yang atau kristal es.

Saat udara naik dan mendingin, ia akan kehilangan kemampuan untuk menahan uap air sebanyak mungkin.

Kemudian akan mengalami pengembunan menjadi tetesan air dan membentuk awan yang dikenal dengan titik jenuh.

Tekanan udara, angin, suhu, kelembapan udara, dan sinar matahari adalah beberapa faktor yang memengaruhi terbentuknya awan, Adjarian.

Nah, berikut jenis-jenis awan berdasarkan ketinggian dan bentuknya.

"Awan terjadi karena adanya proses pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara."

Baca Juga: Macam-Macam Awan Penghasil Hujan dan Ciri-cirinya

Jenis Awan Berdasarkan Ketinggian dan Bentuknya

Berdasarkan ketinggian dan bentuknya, awan terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Awan dengan Ketinggian 5-13 Km

Awan dengan ketinggian 5-13 km terbagi menjadi:

- Sirrus merupakan awan yang terdiri dari kristal es yang berbentuk seperti bulu putih atau benang.

- Sirrostratus merupakan selubung awan yang transparan dan terdiri dari kristal es yang menyababkan munculnya lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan.

- Sirrocumulus merupakan awan yang berbentuk berbulu halus, awan kecil dan serpihan yang berwarna putih.

2. Awan dengan Ketinggian 2-7 Km

Awan dengan ketinggian 2-7 km terbagi menjadi:

- Altokomulus merupakan kumpulan awan yang berwarna abu-abu yang berbentuk gulungan, awan bulu-bulu kasar yang seakan-akan teratur tatanannya.

- Altostratus merupakan lapisan awan yang berwarna abu-abu pekat, sering kali buram yang memungkinkan terdapat sedikit sinar matahari yang menyebabkan gerimis.

3. Awan dengan Ketinggian 0-2 Km

Baca Juga: 7 Unsur Cuaca dan Iklim

Awan dengan ketinggian 0-2 Km terbagi menjadi:

- Stratokomulus merupakan awan yang berwarna abu-abu berbentuk seperti gulungan atau baris panjang.

- Status merupakan awan yang berwarna abu-abu secara merata yang dapat menyebabkan kabut.

4. Awan dengan Ketinggian 0-13 Km saat Udara Naik

Awan dengan ketinggian 0-13 km saat udara naik terbagi menjadi:

- Kumulus merupakan awan dengan dasar tumpukan datar lebih gelap. Perkembangan vertikalnya terlihat seperti kapal atau kembang kol.

- Kumulonimbus merupakan awan yang bisa menyebabkan hujan guntur dengan bentuk dasarnya mirip landasan.

- Nimbostratus merupakan awan yang dapat menyebabkan hujan dan berwana abu-abu dengan garis luar yang tidak jelas.

Awan jenis ini mengindikasikan terjadinya hujan yang merata dan dengan durasi yang lama.

"Berdasarkan ketinggian dan bentuknya awan terbagi menjadi awan dengan ketinggian 5-13 km, ketinggian 2-7 km, ketinggian 0-2 km, dan ketinggian 0-13 saat udara naik."

Itu tadi empat jenis awan berdasarkan ketinggian dan bentuknya.

Baca Juga: Mengapa Awan Memiliki Bentuk yang Berbeda-beda?

Coba Jawab!
Apa saja jenis awal dengan ketinggian 2-7 km?
Petunjuk: Cek halaman 2.

---

Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMA Kelas X karya Sari Oktafiana, dkk.

Tonton juga video ini, yuk!