4 Bentuk Klasifikasi Iklim Menurut Para Ahli

By Nabil Adlani, Sabtu, 4 Februari 2023 | 10:00 WIB
Klasifikasi iklim Koppen merupakan salah satu bentuk klasifikasi iklim menurut para ahli. (unsplash/L.W.)

adjar.id - Beberapa ahli ilmu cuaca dan iklim mencoba untuk membuat klasifikasi iklim.

Iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca tahunan yang meliputi wilayah yang relatif luas, Adjarian.

Iklim bisa juga dikatakan sebagai gabungan berbagai kondisi cuaca sehari-hari atau rata-rata cuaca.

Menurut Gibbs, iklim adalah suatu peluang statistik dalam berbagai keadaan atmosfer.

Iklim mempunyai rentang waktu yang lama dan wilayah yang luas, sehingga dapat dikenali dan dikelompokkan dengan mudah.

Nah, agar bisa mengetahui tipe iklim di suatu tempat, diperlukan rata-rata data cuaca tahunan.

Data cuaca tahunan ini meliputi suhu, kelembapan udara, curah hujan, dan pola angin minimal 10-30 tahun.

Selain data cuaca, indikasi lain yang bisa dijadikan salah satu penentu tipe iklim adalah vegetasi alam yang dominan di suatu daerah.

Misalnya hutan tropis, vegetasi konifer (hutan berdaun jarum), atau hutan gugur daun.

Sekarang kita cari tahu bersama tentang klasifikasi iklim menurut para ahli berikut ini, yuk!

"Klasifikasi iklim adalah usaha untuk mengidentifikasi dan mencirikan perbedaan iklim di bumi."

Baca Juga: 3 Cara Menanggulangi Perubahan Iklim

Klasifikasi Iklim Menurut Para Ahli

Berikut klasifikasi iklim menurut para ahli, yaitu:

1. Iklim Matahari

Sistem penggolongan iklim matahari didasari atas gerakan semu tahunan matahari antara lintang 231/2° LU - 231/2° LS.

Daerah-daerah yang terletak di antara garis lintang tersebut merima intensitas penyinaran Matahari yang maksimal.

Sehinga rata-rata suhu udara harian dan tahunannya tinggi.

Sementara wilayah-wilayah lainnya mendapat penyinaran matahari secara bervariasi.

Maka dari itu, dalam sistem klasifikasi matahari, posisi lintang suatu tempat sangat menentukan tipe iklimnya, Adjarian.

Daerah iklim matahari terbagi menjadi iklim tropis, iklim subtropis, iklim sedang, dan iklim dingin.

2. Iklim Koppen

Seorang ahli klimatologi, Wladimir Koppen mencoba membuat sistem penggolongan iklim dunia.

Baca Juga: Pengaruh Iklim Setempat terhadap Persebaran Flora dan Fauna

Penggolongan ini dibuat berdasarkan unsur-unsur cuaca, yang meliputi intensitas, suhu, curah hujan, dan kelembapan.

Klasifikasi iklim Koppen ini menggunakan sistem huruf yang terbagi menjadi:

- Iklim A atau iklim tropis.

- Iklim B atau iklim kering.

- Iklim C atau iklim sedang hangat.

- Iklim D atau iklim salju.

- Iklim E atau iklim es.

3. Iklim Schmidt-Ferguson

Khusu untuk keperluan dalam bidang pertanian dan perkebunan, Schmidt dan Ferguson membuat penggolongan iklim khusus daerah tropis.

Dasar pengklasifikasian iklim ini adalah jumlah curah hujan yang jatuh setiap bulan.

Sehingga nantinya dapat diketahui rata-rata bulan basah, lembap, dan bulan kering.

Baca Juga: Letak Geografis Indonesia dan Pengaruhnya dalam Perekonomian serta Iklim

Bulan kering adalah bulan-bulan yang mempunyai tebal curah hujan kurang dari 66 mm.

Bulan lembap adalah bulan-bulan yang memiliki tebal curah hujan antara 60 mm-100 mm.

Sementara bulan basah adalah bulan-bulan yang mempunyai tebal curah hujan lebih dari 100 mm.

Sistem klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson, yaitu:

- Tipe iklim A atau sangat basah.

- Tipe iklim B atau basah.

- Tipe iklim C atau agak basah.

- Tipe iklim D atau sedang.

- Tipe iklim E atau agak kering.

- Tipe iklim F atau kering.

- Tipe iklim G atau sangat kering.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Krisis Iklim? Ini Pengertian dan Dampak Krisis Iklim

- Tipe iklim H atau kering sangat ekstrem.

4. Iklim Junghuhn

Seorang ahli botani dari Belanda bernama Junghuhn membuat klasifikasi iklim untuk keperluan pola pembudidayaan tanaman perkebunan.

Junghuhn ini membuat penggolongan iklim khususnya di negara Indonesia, terutama di Pulau Jawa berdasarkan garis ketinggian.

Junghuhn membagi lima wilayah iklim berdasarkan ketinggian tempat di atas permukaan laut, yaitu:

- Zona iklim panas di antara ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut.

- Zona iklim sedang antara ketinggian 700-1.500 meter di atas permukaan laut.

- Zona iklim sejak antara ketinggian 1.500-2.500 meter di atas permukaan laut.

- Zona iklim dingin antara ketinggian 2.500-4.000 meter di atas permukaan laut.

- Zona iklim salju tropis antara ketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.

"Klasifikasi iklim menurut para ahli terbagi menjadi iklim matahari, iklim Koppen, iklim Schmidt-Ferguson, dan iklim Junghuhn."

Baca Juga: Keadaan Iklim di Indonesia Secara Umum, Salah Satunya Akibat Perubahan Angin Musim

Nah, itu tadi Adjarian, pembagian klasifikasi iklim menurut para ahli, salah satunya adalah iklim Koppen.

Coba Jawab!
Bagaimana klasifikasi iklim menurut Koppen?
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.

---

Sumber: Buku Geografi Membuka Cakrawala Dunia untuk Kelas X Karya Bambang Utoyo.

Tonton video ini juga, yuk!