Perbedaan Tangga Nada Pelog dan Slendro

By Nabil Adlani, Selasa, 24 Januari 2023 | 17:00 WIB
Gamelan Jawa dan Bali menggunakan tangga nada pentatonik, yaitu tangga nada pelog dan slendro. (pixabay)

adjar.id - Tangga nada pelog dan tangga nada slendro merupakan jenis tangga nada pentatonik.

Walaupun sama-sama termasuk tangga nada pentatonik, tangga nada pelog dan slendro ini memiliki perbedaan, Adjarian.

Nah, dalam sebuah lagu atau musik, tangga nada ini mempunyai peran yang penting.

Tangga nada dalam sebuah lagu atau musik akan memudahkan pemainnya saat memainkan lagu tersebut dengan menggunakan alat musik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tangga nada adalah tingkatan bunyi nada berdasarkan frekuensinya.

Tangga nada ini bisa dikatakan sebagai sekumpulan not musik yang disusun berurutan, mulai dari nada rendah sampai nada tinggi.

Tangga nada terbagi menjadi tiga jenis, yaitu tangga nada pentatonik, diatonik, dan kromatis.

Tangga nada pentatonik sendiri disusun berdasarkan jarak antarnadanya.

Biasanya tangga nada pentatonik ini digunakan pada musik-musik tradisional dari Indonesia, Tiongkok, dan Jepang.

Di Indonesia, tangga nada pentatonik ini bisa ditemukan pada alat musik gamelan Jawa dan Bali.

Nah, apa saja perbedaan tangga nada pelog dan slendro?

Baca Juga: Apa Bedanya Tangga Nada Mayor dan Tangga Nada Minor?

Perbedaan Tangga Nada Pelog dan Slendro

Tangga nada pentatonik terbagi menjadi dua jenis, yaitu tangga nada pelog dan tangga nada slendro.

Berikut ini perbedaan dari tangga nada pelog dan tangga nada slendro:

1. Tangga Nada Pelog

Tangga nada pelog memiliki sifat suara yang khidmad dan tenang.

Tangga nada ini tersusun dari nada do-re-mi-fa-sol-la-si-do atau 1-2-3-4-5-6-7.

Meski begitu, nada re dan la dalam tangga nada pelog ini jarang sekali digunakan.

Sehingga yang dominan dari tangga nada pelog hanya lima nada, yaitu do-mi-fa-sol-la.

Hal inilah yang membuat tangga nada pelog termasuk ke dalam salah satu jenis tangga nada pentatonik.

O iya, tangga nada pelog juga memiliki interval nada yang besar dan biasanya digunakan sebagai musik iringan tari.

Contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pelog, di antaranya:

- Gundul-Gundul Pacul dari Jawa Tengah.

Baca Juga: Apa Itu Tangga Nada Pentatonis? Ini Pengertian dan Contohnya

- Karatangan Pahlawan dari Jawa Barat.

- Pitik Tukung dari Jawa Tengah.

- Ngusak Asing dari Bali.

2. Tangga Nada Slendro

Tangga nada slendro sifatnya sangat berbanding terbalik dengan tangga nada pelog.

Dalam tangga nada slendro, sifat nadanya lebih riang gembira dan semangat.

Tangga nada slendro sendiri tersusun dari nada do-re-mi-sol-la atau 1-2-3-5-6 dan memiliki 5 nada per oktaf.

Jika tangga nada pelog memiliki interval nada yang besar, tangga nada slendro justru memiliki interval yang kecil.

Nah, tangga nada slendro ini biasanya digunakan dalam pertunjukan wayang, Adjarian.

Contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada slendro, di antaranya:

- Cublak-Cublak Suweng dari Jawa Tengah.

Baca Juga: Contoh Lagu dengan Tangga Nada Diatonis Minor

- Lir Ilir dari Jawa Tengah.

- Janger dari Bali.

- Cing Cangkeling dari Jawa Barat.

- Karraban Sape dari Madura-Jawa Timur.

Nah, itulah perbedaan tangga nada pelog dan slendro yang merupakan tangga nada pentatonik.

Coba Jawab!
Bagaimana sifat suara dari tangga nada pelog?
Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton juga video ini, yuk!