3 Struktur Bentuk Karya Ilmiah: Populer, Semiformal, Formal

By Nabil Adlani, Rabu, 18 Januari 2023 | 12:00 WIB
Bentuk semiformal merupakan salah satu bentuk karya ilmiah yang mempunyai struktur berbeda dari karya ilmiah lain. (pexels/Startaê Team)

adjar.id – Bentuk Karya ilmiah sangat beragam dengan struktur yang berbeda-beda.

Karya ilmiah merupakan suatu karangan yang ditulis menggunakan metode dan berdasarkan analisis data.

Nah, penulisan dalam karya ilmiah ini memiliki struktur dan tata cara sendiri yang membedakan dengan karya lainnya.

Menurut Dra. Zulmiyeri, M.Pd yang dilansir dari buku Penulisan Karya Ilmiah, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metodologi yang baik dan benar.

Secara harfiah, karya ilmiah adalah karya yang lahir dari proses keilmuan yang dihasilkan melalui pekerjaan kepenulisan.

Karya ilmiah bisa juga disebut dengan naskah atau tulisan akademis, Adjarian.

Hal ini karena penulisan karya ilmiah dibuat oleh kalangan perguruan tinggi, mahasiswa, dan dosen.

Jadi, karya ilmiah bisa diartikan sebagai laporan tertulis yang berisikan hasil penelitian atau kajian suatu masalah.

Dalam penulisan karya ilmiah, penulisnya harus bisa memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang sudah ditentukan.

Nah, sekarang mari kita pelajari tiga macam struktur bentuk karya ilmiah!

“Dalam menulis karya ilmiah, bahasa yang digunakan harus jelas, lugas, dan sesuai kaidah kebahasaan yang berlaku.”

Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Karya Ilmiah, Salah Satunya Skripsi

Struktur Bentuk Karya Ilmiah

Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah terbagi dalam tiga bentuk, yaitu:

1. Bentuk Populer

Karya ilmiah bentuk populer dapat diungkapkan dalam bentuk karya ringkas.

Ragam bahasa yang digunakan sifat santai atau populer.

Karya ilmiah populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti majalah atau koran.

Nah, istilah populer yang digunakan untuk menyatakan topik yang akrab, menyenangkan bagi rakyat atau disukai oleh sebagaian besar orang.

Hal ini karena gayanya yang menarik dan bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah populer lebih mudah dipahami.

Kalimat-kalimat sederhana, lancar, tetapi tidak berupa senda gurau dan tidak juga bersifat fantasi atau rekaan.

2. Bentuk Semiformal

Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:

- Halaman judul.

- Kata pengantar.

- Daftar isi.

Baca Juga: Karya Ilmiah: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Jenis-Jenis

- Pendahuluan.

- Pembahasan.

- Simpulan.

- Daftar Pustaka.

Bentuk karya ilmiah secaram ini, umumnya digunakan dalam berbagai jenis laporan biasa atau makalah.

3. Bentuk Formal

Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap.

Bentuk formal ini biasanya ditemui dalam skripsi, tesis, atau disertasi.

Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-hal berikut:

- Judul.

- Tim pembimbing.

- Kata pengantar.

Baca Juga: Pengertian, Ciri-Ciri, Manfaat, dan Jenis-Jenis Karya Ilmiah

  

- Abstrak.

- Daftar isi.

- Bab pendahuluan.

- Bab telaah kepustakaan atau kerangka teoretis.

- Bab metode penelitian.

- Bab pembahasan hasil penelitian.

- Bab simpulan dan rekomendasi.

- Daftar pustaka.

- Lampiran-lampiran.

- Riwayat hidup.

“Bentuk karya ilmiah terbagi menjadi bentuk populer, bentuk semiformal, dan bentuk formal.”

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Plagiarisme?

Nah, itulah penjelasan tiga struktur bentuk karya ilmiah.

Coba Jawab!

Di mana karya ilmiah bentuk populer biasanya ditemukan?

Petunjuk: Cek halaman 2.

 

Sumber: Buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Edisi Revisi 2017, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.