Peneliti akan mencatat kondisi dan semua hal yang berkaitan dengan penelitian di lokasi tersebut.
Pada tahap ini, peneliti perlu memperhatikan keselamatan kerja di lapangan, misalnya dengan menggunakan peralatan keamanan yang memadai.
O iya, observasi juga bisa dilakukan setelah terjadinya konflik, yaitu untuk mengamati kondisi kehidupan masyarakat yang terlibat konflik.
2. Wawancara
Berbagai pihak yang penting untuk diwawancarai antara lain pelaku utama, saksi, korban, pihak berwenang, tokoh masyarakat, dan pejabat terkait.
Nah, peneliti membutuhkan pedoman atau instrumen butir pertanyaan sebelum melakukan wawancara.
Akan tetapi, saat di lapangan penggalian data sebagai informan akan lebih nyaman jika wawancara berlangsung natural dan mengalir apa adanya.
Dengan begitu, data-data berupa pemaparan perasaan, pengalaman, dan persepsi informasi bisa digali secara spesifik dan mendalam.
Meski begitu, peneliti tetap perlu membuat garis besar pertanyaan agar data yang diperoleh bisa fokus dan kelengkapannya bisa diidentifikasi dengan baik.
3. Diskusi Kelompok Terarah
Diskusi kelompok terarah dalam bahasa Inggris disebut dengan Focus Grup Discussion atau FGD.
Baca Juga: Peranan dan Sumber Masalah Penelitian Sosial