adjar.id - Pada perilaku menyimpang anomie, ada lima cara pencapaian tujuan.
Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma-norma yang ada di dalam masyarakat.
Perilaku seperti ini terjadi karena seseorang mengabaikan norma dan tidak mematuhi patokan di masyarakat.
Perilaku menyimpang sering dikaitkan dengan perbuatan, perilaku, dan tindakan yang tidak sesuai dengan norma di masyarakat.
Meski identik dengan hal negatif, perilaku menyimpang ternyata tidak selalu menimbulkan hal-hal negatif.
Jika perilaku yang dilakukan tidak sesuai norma ternyata bisa berdampak positif di kemudian hari, maka perilaku tersebut bersifat positif, Adjarian.
O iya, perilaku menyimpang ini sering juga dikenal sebagai penyimpangan sosial.
Nah, dalam kehidupan bermasyarakat, semua tindakan manusia dibatasi oleh adanya norma atau aturan untuk berperilaku sesuai yang dianggap baik masyarakat.
Jika tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan norma dan nilai di masyarakat, maka tindakan tersebut disebut dengan penyimpangan sosial.
Yuk, simak pembahasan lima cara pencapaian tujuan dalam perilaku menyimpang anomie berikut ini, Adjarian!
"Perilaku menyimpang merupakan perilaku yang tidak sesuai dengan norma sosial di masyarakat."
Baca Juga: Jenis-Jenis Perilaku Menyimpang Berdasarkan Tujuannya
Cara Pencapaian Tujuan dalam Perilaku Menyimpang Anomie
Perilaku Penyimpangan anomie adalah situasi tanpa norma dan tanpa arah.
Sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan-kenyataan sosial yang ada di lapangan.
Konsep tersebut digunakan untuk menggambarkan suatu masyarakat yang mempunyai banyak norma dan nilai.
Akan tetapi, antara norma dan nilai yang satu dengan lainnya saling bertentangan.
Hal ini kemudian mengakibatkan timbulnya keadaan tidak adanya seperangkat norma dan nilai yang bisa dipatuhi secara konsisten oleh masyarakat, Adjarian.
Menurut Robert K. Merton, anomie disebabkan karena adanya ketidakharmonisan antara tujuan budaya dengan cara-cara yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perilaku menyimpang akan bertambah luas jika banyak orang yang awalnya menempuh cara-cara pencapaian tujuan dengan cara yang wajar.
Kemudian mereka beralih ke cara-cara yang menyimpang.
Berikut lima cara pencapaian tujuan mulai dari yang wajar maupun menyimpang:
1. Konformitas
Baca Juga: Perilaku Menyimpang: Pengertian dan Ciri-Ciri
konformitas adalah sikap yang mau menerima tujuan budaya yang konvensional dengan cara yang juga konvensional, atau yang selama ini biasa dilakukan.
2. Inovasi
Inovasi adalah sikap seseorang dalam menerima secara kritis cara-cara pencapaian tujuan yang sesuai dengan nilai-nilai budaya dengan cara baru yang belum biasa dilakukan.
Dalam inovasi upaya pencapaian tujuan dilakukan dengan cara yang tidak konvensional termasuk cara-cara yang terlarang dan kriminal.
3. Ritualisme
Ritualisme adalah sikap seseorang menerima cara-cara yang diperkenalkan sebagai dari bentuk upacara tertentu, tetapi menolak tujuan kebudayaannya.
4. Pengasingan
Pengasingan adalah sikap seseorang menolak baik tujuan-tujuan ataupun cara-cara mencapai tujuan yang sudah menjadi bagian kehidupan masyarakat.
5. Pemberontakan
Pemberontakan adalah sikap seseorang menolak sarana dan tujuan yang disahkan oleh budaya masyarakatnya dan menggantikan dengan cara baru.
"Lima cara pencapaian tujuan dalam perilaku penyimpangan karena anomie, yaitu konformitas, inovasi, ritualisme, pengasingan, dan pemberontakan."
Baca Juga: Upaya Penanggulangan Perilaku Menyimpang dalam Masyarakat
Nah, itulah Adjarian, lima cara pencapaian tujuan dalam perilaku menyimpang anomie.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud perilaku penyimpangan anomie? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |