5 Bentuk Klasifikasi Gempa Bumi

By Nabil Adlani, Selasa, 3 Januari 2023 | 11:00 WIB
Klasifikasi gempa bumi terbagi ke dalam lima bentuk, salah satunya berdasarkan faktor penyebabnya. (pexels/Sanej Prasad Suwal)

adjar.id - Gempa bumi dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa bentuk.

Gempa bumi dapat diartikan sebagai peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan dari energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahan lapisan batuan di kerak bumi.

Di dalam KBBI, gempa bumi didefinisikan sebagai peristiwa alam berupa getaran atau gerakan bergelombang pada kulit bumi yang ditimbulkan oleh tenaga asal dalam.

Getaran yang terjadi pada gempa bumi berasal dari dalam bumi yang kemudian merambat sampai ke permukaan bumi karena tenaga endogen.

O iya, ilmu yang secara khusus mempelajari gempa disebut dengan seismologi, Adjarian.

Sementara ilmuwan yang khusus untuk mempelajari gempa disebut dengan seismolog.

Untuk mengukur dan mencatat kekuatan getaran gempa bisa menggunakan alat yang disebut seismograf atau seismometer.

Jadi, dengan alat ini akan diketahui besaran kekuatan getaran gempa dan lamanya gempa terjadi.

"Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi karena adanya pelepasan energi secara tiba-tiba."

Klasifikasi Gempa Bumi

Gempa bumi dapat diklasifikasikan ke dalam lima bentuk, yaitu:

Baca Juga: Sering Picu Gempa Bumi, Apa Itu Sesar?

1. Berdasarkan Faktor Penyebabnya

Berdasarkan faktor penyebabnya, gempa bumi terbagi menjadi:

- Gempa bumi runtuhan merupakan gempa yang terjadi akibat runtuhan batu-batu raksasa di sisi gunung atau akibat runtuhnya gua-gua besar.

- Gempa bumi vulkanik merupakan gempa yang terjadi akibat aktivitas gunung api yang biasanya didahului oleh erupsi gunung api.

- Gempa bumi tektonik merupakan gempa yang terjadi akibat proses tektonik di dalam litosfer yang berupa pergeseran lapisan batuan tua.

2. Berdasarkan Bentuk Episentrum

Berdasarkan bentuk episentrumnya, gempa bumi terbagi menjadi:

- Gempa linier merupakan gempa yang episentrumnya berbentuk garis, misalnya gempa tektonik.

- Gempa sentral merupakan gempa yang episentrumnya berupa titik, misalnya gunung api pada erupsi sentral.

3. Berdasarkan Kedalaman Hiposentrum

Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi terbagi menjadi:

Baca Juga: Apa Bedanya Magnitudo dan Skala Richter?

- Gempa dangkal merupakan gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya kurang dari 100 km di bawah permukaan bumi.

- Gempa menengah merupakan gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya antara 100 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.

- Gempa dalam merupakan gempa bumi yang kedalaman hiposentrumnya antara 300 km sampai 700 km di bawah permukaan bumi.

4. Berdasarkan Jarak Episentrum

Berdasarkan jarak episentrumnya, gempa bumi terbagi menjadi:

- Gempa setempat merupakan gempa yang berjarak kurang dari 10.000 km.

- Gempa jauh merupakan gempa yang berjarak 10.000 km.

- Gempa jauh sekali merupakan gempa yang berjarak lebih dari 10.000 km.

5. Berdasarkan Letak Pusat Gempa

Berdasarkan letak pusat gempanya, gempa bumi terbagi menjadi:

- Gempa laut merupakan gempa yang terjadi jika letak episentrumnya terletak di dasar laut yang terjadi karena gerakan permukaan dirambatkan di permukaan laut.

Baca Juga: 10 Wilayah di Indonesia yang Rawan Mengalami Gempa Bumi

- Gempa darat merupakan gempa yang terjadi jika episentrumnya berada di daratan.

"Klasifikasi gempa bumi meliputi berdasarkan faktor penyebab, bentuk episentrum, kedalaman hiposentrum, jarak episentrum, dan letak pusat gempa."

Nah, itulah lima bentuk klasifikasi gempa bumi, Adjarian.

Coba Jawab!
Sebutkan bentuk gempa bumi berdasarkan bentuk episentrumnya!
Petunjuk: Cek halaman 2. 

Tonton juga video berikut ini, yuk!