Karena itu dalam memilih pimpinan seperti ketua kelas, ketua kelompok, kepala desa, hingga kepala daerah dan kepala negara sering mementingkan yang laki-laki, walaupun ada perempuan yang baik untuk menjadi pemimpin.
Ada yang menggunakan ayat agama yang menyebutkan "laki-laki itu pemimpin perempuan" sebagai alasan, walaupun ada ayat yang juga sangat jelas bahwa "yang paling mulia di sisi Tuhan adalah yang bertakwa" baik perempuan atau laki-laki.
Bagaimana pandangan kalian tentang itu? Lalu bagaimana caranya meningkatkan kesadaran gender?
Jawaban: Seiring dengan berkembangnya zaman, kita perlu terus meningkatkan kesetaraan gender.
Daripada berpatokan pada gender, lebih baik apabila memandang kemampuan dan kecakapan seseorang dalam mengerjakan suatu hal atau pekerjaan.
Sehingga, tidak harus selalu laki-laki yang dijadikan pemimpin, perempuan pun juga memiliki kesempatan yang setara.
Untuk meningkatkan kesetaraan gender, maka perlu diadakan sosialisasi kepada masyarakat.
2. Ada orang-orang di beberapa daerah yang mengajak warga setempat untuk menolak pendatang, seolah-olah Tuhan menciptakan bumi ini hanya mereka sendiri.
Padahal banyak warga pendatang telah berjasa untuk ikut memajukan daerah tersebut baik secara sosial seperti di bidang pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan dan ekonomi.
Bagaimana menyadarkan masyarakat bahwa beragamnya warga termasuk para pendatang akan membuat daerah tersebut maju, sedangkan menolak keragaman penduduk akan membuat suatu daerah akan terus terbelakang?
Jawaban: Untuk dapat menyadarkan masyarakat setempat, para pendatang perlu bekerja sama dengan kepala desa.
Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kebinekaan, Materi PPKn Kelas VII SMP