Judul berita bohong biasanya mengandung unsur provokatif dan bombastis untuk menarik perhatian para pembaca.
Penulisan judul ini berfungsi untuk memengaruhi pembaca agar dengan mudah tergiring opininya ketika membaca berita tersebut.
Maka dari itu, ketika menemui berita dengan judul yang terlalu provokatif, kita patut mencurigainya.
2. Nama Situs Media yang Tidak Jelas
Selain judul, kita juga perlu memperhatikan situs yang menyediakan berita tersebut, Adjarian.
Situs berita bohong biasanya tidak jelas dan sudah pasti tidak terdaftar di Dewan Pers.
Dalam penulisan beritanya, situs-situs media yang tidak jelas tidak mengikuti pedoman pemberitaan media siber.
Sementara itu, situs media yang jelas dan valid akan memiliki pedoman pemberitaan media siber di bagian menu situsnya.
3. Nama Penulis yang Tidak Ada
Berita bohong biasanya juga tidak mencantumkan nama sang penulis, sehingga tidak jelas siapa pihak yang bertanggung jawab atas berita tersebut.
Perlu diketahui, nama penulis adalah standar dalam penulisan berita, baik berita online maupun berita cetak.
Nama penulis menunjukkan pihak yang bertanggung jawab atas pemberitaan yang dibuat olehnya.
Nah, kita dapat menemukan nama penulis berita di bagian awal setelah judul atau akhir setelah isi berita.