adjar.id - Di dalam masyarakat, ada macam-macam saluran mobilitas sosial.
Saluran ini menjadi media pendukung bagi setiap orang untuk mewujudkan mobilitas sosial di lingkungannya, Adjarian.
Kali ini kita akan membahas mengenai enam saluran mobilita sosial Menurut Pitirim A. Sorokin yang menjadi materi Sosiologi kelas 10 SMA.
O iya, mobilitas sosial juga dapat disebut sebagai proses perpindahan atau gerak sosial.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mobilitas adalah gerak perubahan yang terjadi di antara warga masyarakat, baik secara fisik maupun secara sosial.
Jadi, mobilitas sosial adalah suatu gerak perpindahan posisi seseorang atau kelompok orang dari satu lapisan masyarakat ke lapisan masyarakat lainnya.
Mobilitas sosial ini dapat diartikan sebagai perubahan peran, status, atau kedudukan seseorang dalam kelompok sosial.
Setiap gerak yang dilakukan cenderung menimbulkan adanya perubahan, baik perubahan posisi maupun perubahan fungsi.
Contohnya seorang guru yang naik jabatan menjadi kepala sekolah, maka terjadi perubahan jenjang kepegawaian sekaligus perubahan tugas.
Perubahan dalam mobilitas sosial ini meliputi hubungan antarindividu dalam kelompok atau antara kelompok dengan kelompok.
"Mobilitas sosial merupakan gerak perpindahan seseorang dari satu tempat ke tempat lain atau dari suatu strata ke strata lain."
Baca Juga: Faktor yang Memengaruhi Mobilitas Sosial di Masyarakat
Saluran Mobilitas Sosial
Saluran mobilitas sosial adalah individu atau sekelompok orang yang berhasil melakukan proses mobilitas sosial di lingkungan tempatnya bekerja.
Setiap orang mempunyai kesempatan untuk mewujudkan mobilitas sosial di tempatnya bekerja dan berkarya.
Menurut Pitirim A. Sorokin, mobilitas sosial vertikal mempunyai saluran-saluran dalam masyarakat.
Proses mobilitas sosial vertikal ini disebut juga dengan social circulation.
Nah, saluran terpenting pada mobilitas sosial menurut Pitirim A. Sorokin, yaitu:
1. Angkatan Bersenjata
Peranan angkatan bersenjata sangat penting dalam masyarakat dengan sistem militerisme.
Jasa seorang prajurit akan dihargai tinggi oleh masyarakat, tanpa memperhatikan status atau kedudukan awal prajurit tersebut.
Seiring juga melalui karier dalam kemiliteran, seorang prajurit dapat mendapatkan kekuasaan dan wewenang yang besar.
2. Lembaga Agama
Setiap ajaran agama menganggap bahwa manusia mempunyai kedudukan yang sederajat.
Baca Juga: Dampak Mobilitas Sosial dalam Masyarakat
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemuka-pemuka agama bekerja keras untuk menaikkan kedudukan orang-orang dari lapisan rendah dalam masyarakat.
Selain itu, pemuka agama akan semakin dihormati oleh masyarakat apabila ia bisa membimbing umatnya denagan baik.
3. Lembaga Pendidikan
Sekolah merupakan saluran konkret dari gerak sosial vertikal.
Bahkan, sekolah dapat dianggap sebagai social elevator yang mengantarkan seseorang untuk bergerak dari kedudukan rendah menuju kedudukan lebih tinggi.
4. Organisasi Politik
Suatu organisasi politik seperti partai politik dapat memberikan peluang besar bagi anggota-anggota untuk naik dalam tangga kedudukan yang lebih tinggi.
Hal ini biasanya akan dilakukan saat berlangsungnya pemilihan umum atau pemilu, Adjarian.
Agar seseorang dapat terpilih dalam pemilu, ia harus membuktikan kemampuannya terlebih dahulu.
Dalam hal ini, organisasi politik menjadi salah satu saluran pembuktian kemampuan diri.
5. Organisasi Ekonomi
Baca Juga: Dampak Negatif Mobilitas Sosial
Organisasi ekonomi memegang peranan penting sebagai saluran gerak sosial vertikal.
Pada umumnya, seseorang dengan penghasilan tinggi akan menduduki lapisan sosial yang lebih tinggi juga.
Bahkan, faktor ekonomi sering menjadi simbol dari status bagi kedudukan seseorang dalam masyarakat.
6. Organisasi Keahlian
Organisasi keahlian antara lain himpunan sarjana ilmu pengetahuan sosial, Ikatan Dokter Indonesia, dan sebagainya.
Organisasi-organisasi ini bisa menjadi wadah bagi individu-individu yang tergabung di dalamnya untuk memperoleh nama.
Sehingga dapat dianggap menduduki lapisan atas dalam masyarakat.
"Enam saluran mobilitas sosial menurut Pitirim A. Sorokin meliputi angkatan bersenjata, lembaga agama, lembaga pendidikan, organisasi politik, organisasi ekonomi, dan organisasi keahlian."
Coba Jawab! |
Mengapa sekolah disebut sebagai social elevator? |
Petunjuk: Cek halaman 3. |
Tonton juga video berikut ini, yuk!