Apa Saja Dampak Negatif Demokrasi Terpimpin?

By Jestica Anna, Kamis, 1 Desember 2022 | 14:40 WIB
Diterapkannya demokrasi terpimpin di Indonesia melenceng dari tujuan awal sehingga membawa sejumlah dampak negatif. (Unsplash)

adjar.id – Apa saja dampak negatif demokrasi terpimpin?

Diberlakukannya demokrasi terpimpin di Indonesia membawa sejumlah dampak.

Ada dampak yang membawa kebaikan bagi bangsa, ada juga yang membawa ketidakadilan.

Nah, kali ini kita akan membahas dampak negatif demokrasi terpimpin di Indonesia.

Demokrasi terpimpin adalah bentuk demokrasi yang diterapkan mulai tahun 1959 hingga 1965.

Berlakunya demokrasi terpimpin merupakan sebuah respons dari ketidakstabilan politik di Indonesia pada masa dmeokrasi parlementer, Adjarian.

Presiden Soekarno berupaya untuk membenahi ketidakstabilan dengan mengubah sistem demokrasi menjadi terpimpin.

Kala itu, demokrasi terpimpin diartikan sebagai demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan sesuai dengan UUD 1945.

Seiring berjalannya waktu, demokrasi terpimpin sudah sangat jauh dari makna sesungguhmya dan membawa dampak negatif bagi bangsa.

Dampak Negatif Demokrasi Terpimpin

1. Power Presiden yang Terlalu Besar

Baca Juga: 4 Dampak Positif Demokrasi Terpimpin

Kendali negara yang sepenuhnya ada di tangan presiden membuat kekuasaannya terlalu besar.

Pada mulanya, hal ini dimanfaatkan presiden untuk mengenali negara dan mengambil keputusan secara tepat tanpa terpengaruh partai yang hanya memikirkan ideologinya sendiri.

Namun, sayangnya kekuasaan presiden seakan-akan seperti tidak ada batasnya. Presiden berhak membuat berbagai kebijakan baru.

2. Jabatan Presiden Seumur Hidup

Pemberlakukan jabatan presiden seumur hidup juga terjadi pada masa demokrasi terpimpin.

Aturan ini tentu tidak sesuai dengan bentuk negara Indonesia, yaitu demokrasi. Kekuasaan Presiden seharusnya dibatasi dan digantikan setelah beberapa tahun.

Adaya aturan pengangkatan Presiden seumur hidup ini justru mirip dengan negara dalam bentuk monarki, di mana ratu atau raja yang berkuasa akan menduduki takhta sampai akhir hayat.

3. Masuknya Militer ke Dunia Politik

Masuknya angkatan bersenjata ke dalam dunia politik tidak berhasil mengendalikan konflik politik, justru memperkeruh suasana.

Seperti yang diketahui, orang yang aktif dalam dunia militer seharusnya netral dalam berpolitik.

Masuknya militer ke dunia politik mengakibatkan perselisihan antara politikus dengan militer yang berujung pada konflik internal.

Baca Juga: Apa Tujuan Demokrasi Terpimpin?

4. Konsep Nasakom

Demokrasi terpimpin juga menjadi suatu masa di mana konsep Nasakom atau Nasional, Agama, dan Komunisme lahir.

Pemikiran Presiden Soekarno ini adalah suatu upaya untuk menyatukan ideologi politik.

Adapun tiga partai yang menjadi fraksi utama dalam dunia politik Indonesia pada masa itu adalah sebagai berikut:

- Partai Nasional Indonesia (Nasionalis)

- Nadhlatul Ulata dan Masyumi (Agama)

- Partai Komunis Indonesia (Komunis)

Nah, itulah beberapa dampak negatif demokrasi terpimpin di Indonesia, Adjarian.

Coba Jawab!
Kapandemokrasi terpimpin diterapkan di Indonesia?
Petunjuk: Cek halaman 1.