3 Elemen Revolusi Mental, Materi Pelajaran PPKn Kelas VII

By Jestica Anna, Jumat, 25 November 2022 | 11:05 WIB
Revolusi mental dicetuskan oleh Presiden Soekarno untuk memajukan bangsa Indonesia. (adjar.id/AJ)

adjar.id - Apa itu revolusi mental?

Revolusi mental pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno, tepatnya pada pidato kenegaraan 17 Agustus 1956.

Istilah revolusi mental banyak digunakan saat Indonesia berhasil meraih kemerdekaan, setelah sebelumnya menjalani masa revolusi fisik dan revolusi sosial.

Sayangnya, kedua revolusi tersebut dianggap masih kurang untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

Kemudian, Presiden Soekarno mengajak rakyat untuk memlakukan revolusi mental untuk membangun bangsa.

Menurutnya, revolusi mental adalah gerakan untuk menggembleng rakyat Indonesia agar menjadi menusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, dan berjiwa api menyala-nyala.

Revolusi mental adalah dasar dari adanya kemajuan bangsa karena mencakup tiga elemen yang diusulkan Presiden Joko Widodo setelah 70 tahun kemerdekaan.

Apa saja ketiga elemen revolusi mental?

"Istilah revolusi mental dicetuskan oleh Presiden Soekarno untuk memajukan bangsa Indonesia."

Elemen Revolusi Mental

1. Integritas

Baca Juga: Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Masa Revolusi Kemerdekaan

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan utuh, sehingga berpotensi memancarkan kewibawaan.

Selain itu, integritas juga bisa diartikan "jujur".

Dapat ditarik kesimpulan, seseorang yang berintegritas adalah seorang yang jujur hingga dapat memancarkan kewibawaan.

Seorang yang berintegritas juga akan selalu mempertanggung jawabkan perkataannya.

Tak hanya itu saja, ia juga akan mengikuti aturan, emnunjung kebenaran, dan berkelakukan sesuai dengan wewenangnya.

Hal tersebut mencerminkan sila pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa.

2. Etos Kerja

Pernah mendengar istilah etos kerja?

Yap, etos kerja adalah rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diembannya atau dapat disebut "semangat dan tanggung jawab kerja".

Seseorang yang memiliki etos kerja tinggi memiliki rasa semangat, disiplin, tekun, dan tanggung jawab yang tinggi.

Jika dikaitkan dengan revolusi mental, etos kerja tinggi berlandaskan pada inegritas yang kuat.

Baca Juga: Nilai-Nilai Kejuangan Masa Revolusi, Salah Satunya Rela Berkorban

Orang-orang yang sukses adalah orang yang memiliki etos kerja tinggi, jika diterapkan kepada semua masyarakat Indonesia, maka negara ini akan menjadi maju.

Hal ini selaras dengan sila kedua dan sila ketiga Pancasila.

3. Gotong Royong

Elemen ketiga dalam revolusi mental adalah gotong royong.

Jiwa gotong royong akan mendasari masyarakat untuk terus menerapkan tolong-menolong, bekerja sama, dan bantu-membantu.

Gotong royong adalah salah satu warisan budaya bangsa Indonesia. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu mempertahankan budayanya.

Kejujuran dan etos kerja yang tinggi tidak ada artinya apabila masyarakat bersikap individualis yang pada akhirnya menyebabkan perpecahan.

Jiwa gotong royong bangsa Indonesia harus diperkuat dengan dilandasi integritas dan etos kerja tinggi.

Gotong royong adalah cerminan langsung sila keempat dan sila kelima Pancasila.

"Terdapat tiga elemen revolusi mental, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong."

Adjarian, demikianlah materi tiga elemen dalam revolusi mental.

Baca Juga: 10 Pahlawan Revolusi Indonesia

Coba Jawab!
Apa itu revolusi mental?
petunjuk: Cek halaman 1.