Kedua adalah tokoh antagonis yang mewakili kejahatan. Dapat dilihat dari tokoh Tukang Cukur yang berpindah-pindah keberpihakan.
Selanjut merupakan tokoh campuran. Tokoh ini memiliki sisi baik dan sisi buruk.
Pada cerpen "Tukang Cukur" tokoh campuran ada pada tokoh Ruslan.
Meskipun ia sahabat dekat keluarga Gito dan membantu mereka saat kesusahan, tetapi di akhir cerita terungkap bahwa Ruslan merupakan salah satu pemberontak.
d. Sudut pandang pencerita, yaitu kedudukan penulis dalam cerita.
Sudut pandang pencerita dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama pengarang ikut terlibat dalam cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti "aku". Sudut pandang orang ketiga, yaitu saat pengarang ada di luar cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti “dia”.
Jelaskan dan berikan bukti jenis sudut pandang pencerita yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur”!
Jawaban: Pada cerpen "Tukang Cukur" penulis menggunakan sudut pandang orang ketiga, yaitu sudut pandang dari tokoh Gito.
Hal ini terlihat pada kalimat:
"Gito, anak Getas Pejaten, kawasan pinggiran kota Kudus, setiap hari, kecuali Minggu dan hari libur, berjalan kaki pergi pulang hampir empat belas kilo, ke sekolahnya, sekolah dasar di Jalan Daendels."
Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 3 f-j
Nah, itulah pembahasan soal seputar unsur intrinsik pada cerpen berjudul "Tukang Cukur’’ karya Budi Darma.