Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 1 'Tukang Cukur' No. 1-3

By Aldita Prafitasari, Minggu, 13 November 2022 | 19:20 WIB
Terdapat soal pemahaman seputar cerpen pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas XI, Bab 3, halaman 66. (Freepik)

adjar.id - Pada buku Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia kelas XI Kurikulum Merdeka, Bab 3, halaman 66, terdapat soal mengenai cerpen.

Soal tersebut ada pada materi "Menggali Nilai Sejarah Bangsa lewat Cerita Pendek".

Pada soal kali ini, kita diminta untuk menemukan informasi sebelum membaca cerita pendek yang berisi sejarah Indonesia.

Cerpen yang dibahas berjudul “Tukang Cukur” karya Budi Darma.

Informasi yang kita cari mengacu pada pertanyaan yang ada pada soal ini.

Dengan mencari informasi tentang sejarah Indonesia tersebut, kita bisa lebih memahami isi cerpen yang akan kita baca di bagian selanjutnya.

Nah, berikut pembahasan soal tersebut yang dapat dijadikan sebagai referensi.

Yuk, simak! 

Kegiatan 1

Temukan informasi peristiwa sejarah yang menjadi latar belakang sebuah cerpen.

Untuk memahami isi cerita pendek yang berjudul “Tukang Cukur” karya Budi Darma secara komprehensif, kalian harus mempunyai pengetahuan tentang latar belakang peristiwa sejarah yang menjadi latar belakang cerpen tersebut.

Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 3 f-j

Berikut adalah beberapa hal yang harus kalian temukan informasinya sebelum kalian memulai membaca cerpen tersebut.

Bekerjalah dalam kelompok masing-masing, terdiri atas 4-5 siswa untuk menemukan informasi di bawah ini!

1. Jalan Daendels

Siapakah yang membuat Jalan Daendels? Apa tujuan dan bagaimana proses pembangunan jalan tersebut?

Jawaban: 

Jalan Daendels diprakarsai oleh Gubernur Jenderal Belanda (1808-1811) bernama Daendels.

Pada saat itu, Daendels memelopori pembukaan jalur sepanjang 1.000 kilometer di pesisir utara Jawa yaitu dari Anyer sampai Panarukan.

Nah, jalur yang disebut Jalan Raya Pos (De Grote Postweg) tersebut dibangun di bawah perintah Daendels pada awal masa kepemimpinannya di Hindia Belanda.

Tujuannya, agar memudahkan pengangkutan hasil-hasil perkebunan di pedalaman tanah Jawa untuk bisa dibawa ke pelabuhan-pelabuhan pantai utara Jawa dan dibawa ke pasar Eropa.

2. Pemberontakan PKI 1948

Siapa yang memelopori pemberontakan PKI 1948? Apa alasan yang menyertainya sehingga mereka mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah Republik Indonesia? Bagaimana hasil dari pemberontakan tersebut?

Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 2

Jawaban: 

Pemberontakan PKI tahun 1948 yang terjadi di Madiun, Jawa Timur dan dipelopori oleh organisasi Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia, Pemuda Rakyat, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia.

Tokoh yang terkenal adalah Musso dan Amir Sjarifuddin.

Mereka melakukan pemberontakan karena kabinetnya jatuh akibat Perjanjian Renville.

Banyak tokoh di Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang menjadi korban ketika itu.

Namun, pemberontakan ini bisa ditumpas oleh TNI khususnya pasukan Siliwangi yang didatangkan dari Jawa Barat.

3. Agresi Belanda II atas Yogyakarta

Mengapa Belanda menyerang Yogyakarta? Bagaimana hasil serangan tersebut? Bagaimana antisipasi atau tindakan pemerintah, tentara Nasional Indonesia (TNI), serta rakyat Indonesia terhadap serangan tersebut?

Jawaban: 

Agresi Belanda II dilakukan Belanda dengan menyerang Yogyakarta yang saat itu merupakan ibu kota negara Indonesia.

Serangan pagi hari atas pangkalan udara Maguwo tersebut berhasil melumpuhkan Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia.

Baca Juga: Jawab Soal Bahasa Indonesia Kelas XI Bab 3 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3 No. 1

Para pemimpin Indonesia seperti Soekarno, Hatta, dan Sjahrir ditangkap dan dibuang ke luar Pulau Jawa.

TNI dan rakyat tidak tinggal diam dan melancarkan serangan balasan atas Yogyakarta dengan pendudukan atas Yogyakarta selama 6 jam pada tanggal 11 Maret 1949.

Nah, itulah pembahasan soal pemahaman komprehensif sebelum membaca cerpen berjudul “Tukang Cukur” karya Budi Darma.